Bisnis.com, Jakarta – SKK Migas, Deputi Departemen Eksplorasi, Pengembangan, dan Pengelolaan Wilayah Kerja SKK Migas, Jakarta (KKKS) akan kembali mengumpulkan Kontraktor Perjanjian Kerja Sama (KKKS) pada Jumat untuk membahas perkiraan lifting minyak dengan pihak mereka, bukan pihak Pertamina. akan mengumpulkan KKKS. Pasalnya, khusus KKKS yang diterima dari Pertamina sebelumnya telah dikumpulkan pada 16 Oktober 2024. “Iya kemarin sama Pertamina, besok non-Pertamina. Besok non-Pertamina seluruhnya,” kata Benny di Jakarta, Kamis (31 Oktober 2024). Beni menjelaskan, pertemuan hari ini rencananya akan membahas keterbatasan pengembangan lapangan migas. Dikatakannya, saat ini banyak KKKS yang belum mengembangkan lapangan tersebut. Sejauh mana tidak ekonomis, apakah ada permasalahan lain. Apakah volumenya terlalu kecil, kita survei, mengingatkan kalau sektor migas. Namun kalau tidak berhasil harus dikembalikan ke negara, tapi bukan itu yang diinginkan Beni. Ia berharap CEO KKKS terus mengembangkan ladang migas. “Kalau lapangan, lakukan karena sudah ditemukan. Kalau tidak ekonomis, kita bantu berapa subdivisi tambahannya,” ujarnya. Benny mengaku jika pemerintah mau membantu KKKS. Pasalnya, wilayah yang dipantau harusnya sudah berproduksi, karena jika diterapkan bisa membantu peningkatan produksi dalam jangka pendek, kata CEO KKKS Dwi Soetjipto di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Dwi mengingatkan KKKS untuk rajin meningkatkan konsumsi minyak. Lebih lanjut, pemerintah sebelumnya telah memberikan pesan agar ekstraksi minyak tidak boleh dikurangi satu liter pun, sehingga Dwi meminta seluruh pimpinan KKKS tetap menjaga urgensi terkait situasi ekstraksi minyak yang belum mencapai target. Dia menekankan bahwa pencarian minyak dan gas dapat ditingkatkan jika semua langkah penting untuk meningkatkan produksi diterapkan. “Jika pencapaian operasi pemboran, workover, dan pemeliharaan sumur pengembangan selama ini masih di bawah target, maka peningkatan produksi migas akan sulit dilakukan,” kata Dwi dalam keterangan resmi yang dikutip, Rabu (23 Oktober 2024). . Dwi juga menyampaikan apresiasinya kepada KKKS yang telah menyelesaikan lebih banyak kegiatan pengembangan sumur, pengangguran dan pemeliharaan sumur dibandingkan pencapaian yang sama tahun lalu (dibandingkan periode yang sama tahun ini). ) mencapai 109%, tenaga kerja 120% dan kesejahteraan 110%. Dwi kemudian meminta agar penyelesaian kegiatan dipercepat menjelang akhir tahun ini untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada. Berdasarkan data SKK Migas, pemboran sumur pengembangan pada September 2024 mencapai 634 sumur, lebih banyak dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 583 sumur. Pada saat yang sama, 765 sumur telah selesai dibangun. Jumlah tersebut juga lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 635 sumur. Sementara itu, sebanyak 27.868 operasi pemeliharaan sumur telah dilakukan hingga September 2024. Angka ini lebih banyak dibandingkan 25.406 operasi pada periode yang sama tahun lalu.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel