Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengumumkan rencana pembangunan jalan akses menuju Bandara Singkawang pada tahun ini. Implementasinya akan berdasarkan program Presiden Jalan Daerah (IJD).

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmavijaya menjelaskan, jalan menuju Bandara Singkawang saat ini masih kecil dan belum memenuhi standar nasional.

“Mungkin [akses jalan], tapi jalannya tidak standar. “Bandara ini terletak di tempat yang tidak berbatasan langsung dengan jalan raya nasional,” jelasnya saat ditemui di kantor PUPR, Jumat (23/08/2024).

Endra menjelaskan, akses jalan menuju Bandara Singkawang sepanjang 7 hingga 10 kilometer (km). Nantinya, jalan ini akan menghubungkan bandara konglomerat Indonesia Saweran dengan jalan nasional.

Namun Endra belum bisa memastikan perkiraan biaya jalan akses Bandara Singkawang tersebut. Namun sumber uangnya adalah uang IJD sebesar 900 miliar rupiah yang saat ini sedang dalam proses pembayaran.

“Ya, [konstruksi] tinggal menunggu uang. “Kalau kontraknya dikasih [Keuangan Pemerintah], masuk Dipa kita, kita selesaikan,” tutupnya.

Sedangkan Bandara Sinkawang telah dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 20 Maret 2024. Namun bandara tersebut dikabarkan masih belum berfungsi.

Bandara Sinkawang dibangun menggunakan APBN dengan biaya sebesar 272 miliar rupiah dan berkat bantuan dana sebesar 155 miliar rupiah dari investor.  Bandara Saweran dibangun oleh delapan organisasi Indonesia, seperti Sugianto Kusuma atau Aguan hingga Pui Sudarto, hasil kerja sama Pemerintah dan Model Bisnis (KPBU) dengan Organisasi Kemasyarakatan Baik (CSR).

Bandara ini memiliki runway 1400 mx 30 m, taxiway 200 mx 18 m, apron 100 mx 50 m dan terminal kargo seluas 312 m persegi dengan menggunakan APBN. 

Sementara itu, mobil penumpang keluarga menempati area seluas 8.000 meter persegi dan panjang landasan pacu 2.000 meter. Berkat landasan pacu sepanjang 2.000 meter, Bandara Sinkawang mampu didarati pesawat Airbus A320.

Lihat berita dan berita lainnya di Google Berita dan saluran WA