Bisnis.com, BADUNG – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengindikasikan diperlukannya dana untuk memenuhi target rencana pembangunan jangka menengah (RPJMN) 2020 – 2024 yang diperkirakan akan banyak diminati oleh jaringan pipa di Indonesia. Investasi.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herri Trisaputra Juna mengungkapkan, anggaran yang dibutuhkan bahkan mencapai Rp 123 triliun.
“Mari kita bicara angka-angka RPJMN kemarin, misalnya 2020 – 2024, fokusnya hanya pada air minum ya, perlu Rp 123 triliun naik 10% [untuk menutupi sisa pipa],” kata Herry. Bali Nusa. Dua Convention Centre, Rabu (22/5/2024).
Herri mengungkapkan, saat ini cakupan pipa air di perkotaan baru 19,45%. Saat ini targetnya ditargetkan mencapai 30 persen pada tahun 2030.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia memprakarsai pembentukan Dana Air Global untuk membantu menjembatani kesenjangan dalam ketersediaan dana dan layanan.
Selain itu, Dana Air Global akan bertindak sebagai jembatan antara pemerintah dan sektor swasta untuk memfasilitasi pelaksanaan beberapa proyek KPS.
“Jadi ini hal besar yang harus dilakukan. Jadi perlu ada cara untuk memisahkan prosesnya. Ada yang naik dan kembali ke sini [dan melakukannya bersama-sama]. Jadi, tidak satu perusahaan. Sampai selesai,” dia menyimpulkan.
Untuk lebih jelasnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indravati menjelaskan perlunya pembentukan Global Water Fund untuk mempercepat proyek air di Indonesia.
Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah terus mencari pendanaan internasional melalui pembicaraan dengan berbagai negara dan organisasi.
Ia juga mengatakan bahwa kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting untuk mencapai ketahanan air dan sanitasi yang memadai. Kami percaya bahwa Forum Air Dunia ke-10 akan menjadi forum untuk merencanakan cara-cara mencapai air bersih dan berkelanjutan.
“Banyak lembaga internasional yang menaruh perhatian terhadap air, seperti Bank Dunia, ADB, Bank Pembangunan Afrika, AIIB, Bank Investasi Eropa dan lain-lain. Mereka tentu mempunyai sejarah dalam bidang air dan sanitasi,” tutupnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel