Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Umum (PUPR) merespons kemungkinan kursi Menteri Perumahan Rakyat ditempati oleh politisi. Kini, Fahri Hamzah menjadi calon pemimpin Kementerian Perumahan Rakyat era Prabowo Subianto. 

Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Iwan Suprijanto mengatakan ada pemisahan umum antara Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Perumahan Rakyat (Pera) untuk mensukseskan program 3 juta.

Oleh karena itu, imbuh Iwan, menteri harus mampu memaknai rencana program tersebut dengan baik. 

“Yang pertama [kalau Menteri Perumahan Rakyat berasal dari politisi] Menteri ini harus punya kemampuan menafsirkan harapan dan janji Presiden yang dilantik, itu yang terpenting,” kata Iwan dalam rapat PUPR. . Kantor Departemen, Selasa (15/10/2024).

Berdasarkan hal itu, Iwan berharap politisi yang ke depan dipilih pemerintah untuk memimpin Kementerian Perumahan Rakyat adalah sosok yang profesional dan ahli di bidangnya.

Seharusnya hal ini dikelola oleh pemerintah, karena tidak mudah untuk mencapai program 3 juta rumah.

“Mudah-mudahan politisi terpilih itu profesional dan ahli di bidangnya. Karena kalau tidak ahli, misalnya pengemudi tidak pandai mengemudi maka akan menjadi masalah bagi penumpang. Kedua, jika pengemudi tidak tahu jalan. , dia bisa menyesatkan kita semua. Karena siapa penumpangnya? 

Sebelumnya, nama Fahri Hamzah tercatat menjadi Menteri Perumahan Rakyat setelah Ketua Satgas Permukiman Terpilih Hashim S. Djojohadikusumo memberi isyarat bahwa Fahri Hamzah akan memikul beban berat untuk mewujudkan program 3 juta rumah ke depan. 

Kita mau bangun 3 juta setiap tahun, jadi 15 juta [15 juta selama lima tahun]. Pekerjaan Pak Fahri dan rekan-rekannya akan sulit, ”ujarnya.

Sementara itu, Selasa (15/10/2024) ini, Fahri Hamzah juga kedapatan mengunjungi kediaman calon presiden Prabowo Subianto di Kertanegara, Batavia Selatan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel