Bisnis.com, Jakarta – Emiten BUMN besutan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) memastikan pembuangan barang senilai total Rp3 triliun akan terus berlanjut pada tahun 2024.

Direktur Utama PP Novel Arsyad mengatakan, calon investor tengah mengkaji beberapa aset yang diinginkan perseroan, mulai dari unit usaha Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), unit telekomunikasi, hingga anak usaha.​​

“Ini fase yang berkelanjutan, baik itu hubungan bisnis SPAM, bidang komunikasi, tapi juga bisnis anak perusahaan yang bisa kita pisahkan,” ujarnya dalam pertemuan dengan Bisnis belum lama ini.

Noveli mengatakan nilai barang-barang tersebut sangat mengesankan sehingga pasar diharapkan dapat mencapai tujuan menarik Rp 3 triliun pada tahun 2024.

“Ada target yang ingin kita capai tahun ini. Terkait spam, lalu telekomunikasi, lalu ada anak perusahaan kita yang di bidang teknologi terkait tanah, alat-alat, yang banyak nilainya,” ujarnya. .

Novel tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai aset tersebut. Namun berdasarkan laporan keuangan akhir Maret 2024, PTPP memiliki anak perusahaan di bidang komunikasi bernama PT Ultra Mandiri Telekomunikasi melalui PT PP Infrastruktur. Perusahaan beroperasi pada 2019 dan memiliki aset sebesar Rp 266,91 miliar pada kuartal I 2024.

PTPP memiliki banyak anggota di area spam melalui PT PP Infrastruktur yaitu PT Widya Tirta Selaras, PT Tirta Tangsel Mandiri, PT PP Krakatau Tirta, PT PP Tirta Riau, PT PP Tirta Madani dan PT PP Tirta Tanah Merah.

Senior Vice President dan Chief Conference Secretary PTPP, Joko Raharjo, mengatakan perseroan juga mempertimbangkan untuk menjual aset di sektor energi, infrastruktur jalan tol, dan real estate.​​

Dia mengatakan, dua hingga tiga investor telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi aset perseroan. Namun manajemen PTPP tidak membeberkan rincian investornya.

Di sektor jalan tol, emiten BUMN Karya akan melakukan divestasi saham di Tol Depok-Antasari dan Tol Semarang-Demak, berdasarkan catatan usaha.

Diketahui, PTPP memiliki saham di PT Citra Waspphutowa, perusahaan pengelola tol Depok-Antasari. Rencananya perseroan akan menjual 6,74% sahamnya di perseroan.​

Terkait divestasi tersebut, pada awal Januari lalu, anak usaha PTPP, PT PP Energi, menjual seluruh sahamnya kepada PT Inpola Meka Energi. Para pihak telah menandatangani perjanjian jual beli atau perjanjian jual beli (SPA) mengenai saham tersebut.​​

Selain itu, aset lain yang diterbitkan Juni 2023 antara lain 90.800 saham PT Sinergi Investasi Properti (SIP) senilai Rp 1,16 juta per saham. uang.

Penafian: Pesan ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan mahasiswa. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel