Bisnis.com, JAKARTA – MIND ID merupakan perusahaan milik negara pertambangan bijih besi, PT Timah Tbk. (TINS) berencana memanfaatkan gas pada tahun 2024.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko TINS ​​Fina Eliani mengaku berniat mengubah kerugian tahun buku 2023 menjadi keuntungan pada 2024. Selain itu, mulai kuartal I 2024, Fina ia ungkapkan kepada perusahaan yang menunjukkan nilai Rp. 30 miliar.

“Jika kita bandingkan dengan tahun lalu, tentu dari segi pendapatan lebih tinggi dibandingkan triwulan I tahun 2023,” kata Fina pada RUPST TINS ​​tahun buku 2023, yang diumumkan, Minggu (12/ 5/2024).

Fina menjelaskan, berdasarkan pengalaman penjualan PT Timah, dalam upaya memperbaiki manajemen industri timah di Indonesia, pasokan logam tersebut di pasar dunia akan berkurang. 

Ia juga memperkirakan harga jual timah akan naik. Berdasarkan perkiraan harga timah dari Bloomberg, harga timah berkisar antara US$23.000 per ton hingga US$30.000 per ton.

“Bahkan saat ini harganya sudah di atas US$ 30.000. Insya Allah kami yakin tahun 2024 adalah titik balik bagi PT Timah. Kami berharap bisa menunjukkan nilai yang lebih baik dari sebelumnya pada tahun 2023,” kata Fina.

Saat ini, pada tahun anggaran 2023, PT Timah membukukan pendapatan sebesar Rp8,4 triliun dan EBITDA sebesar Rp684,3 miliar serta rugi tahun berjalan sebesar Rp449,7 miliar. 

Kekayaan bersih perseroan pada tahun 2023 sebesar Rp 12,8 triliun, dengan liabilitas sebesar Rp 6,6 triliun, pinjaman bank dan obligasi yang jatuh tempo pada akhir tahun 2023 tetap sebesar Rp 3,5 triliun, dan ekuitas sebesar Rp 6,2 triliun.

Kinerja perusahaan pada tahun 2023 dipengaruhi oleh beberapa faktor global, antara lain lambatnya pemulihan perekonomian dunia dan lokal, tekanan terhadap harga-harga dunia pada tahun 2023 akibat upaya dolar AS, dan bangkitnya industri brickless. pertambangan. di Bangka Belitung.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel