Bisnis.com, Jakarta – Anggota MIND ID dari BUMN pertambangan logam PT Timah Tbk (TINS) berharap upaya penegakan hukum yang dilakukan Kejaksaan dapat berdampak positif terhadap sistem penambangan timah di Indonesia.

Sekretaris PT Timah Corporate, Abdullah Umar berharap pengelolaan dan pengusahaan produk timah dapat memberikan kontribusi sebesar-besarnya bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

“Memang penerapan undang-undang tersebut memberikan insentif penting untuk melestarikan sumber daya negara, seperti bijih timah. Kata Abdullah dalam keterangannya, Rabu (8/5/2024), “Dengan sehatnya lingkungan usaha timah, kami berharap dapat melanjutkan bisnis penambangan timah di masa depan.”

Sementara itu, PT Timah selaku holding member MIND ID Group menyelenggarakan RUPS Tahunan 2023 dan menunjukkan kinerja yang lebih rendah dibandingkan dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Misalnya, kondisi ekonomi global dan lokal belum membaik, dengan lemahnya permintaan bijih timah global di tengah aktivitas penambangan tanpa izin yang mempengaruhi operasinya.

Pada tahun bisnis 2023, TINS ​​membukukan pendapatan Rp8,4 triliun, EBITDA Rp684,3 miliar, dan rugi tahun berjalan Rp449,7 miliar.

“Kinerja keuangan PT Timah akan berdampak pada penurunan pajak dan kontribusi terhadap PNBP,” kata Abdullah.

Menyongsong tahun 2024, upaya pemerintah dalam membenahi pengelolaan timah telah memberikan dampak positif terhadap kinerja, terbukti dari kinerja bisnis triwulan I tahun 2024, PT Timah berhasil dari merugi menjadi untung pada tahun 2023 dan triwulan I. tahun 2024.

Pada kuartal I 2024, perseroan meraup pendapatan Rp 2,06 triliun dan membukukan laba bersih Rp 29,55 miliar.

Indikator keuangan perseroan juga menunjukkan hasil yang baik, terlihat dari beberapa rasio keuangan utama, antara lain rasio cepat sebesar 23,2%, rasio lancar sebesar 143,5%, rasio utang terhadap aset sebesar 50,3%, dan rasio utang terhadap ekuitas. sebesar 101,4%.

“Perusahaan terus menggalakkan pengembangan sistem timah melalui konservasi sumber daya yang kuat dan penegakan peraturan serta kerja sama pertambangan rakyat untuk mengurangi penambangan tanpa izin di wilayah konsesi pertambangan. Insya Allah, produksi PT Timah menunjukkan peningkatan sekitar 40% menjadi 50% awal tahun ini,” kata Abdullah

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel