Bisnis.com, JAKARTA – PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) telah mengembangkan beberapa produk yang dibutuhkan pasar untuk meningkatkan penetrasi di segmen Syariah.
Chief Strategy Officer Prudential Syariah Mayang Ekaputri mengatakan dari sisi peluang pasar, pihaknya mengutamakan pengembangan produk asuransi.
“Karena pasarnya masih sangat besar, maka fokus utama perusahaan saat ini adalah bagaimana menghasilkan produk yang tepat, untuk menjangkau pasar yang tidak bisa dijangkau dengan cara konvensional. Kami lebih fokus pada inovasi,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa ( 8). /10/2024).
Prudential Saria sendiri terpisah dari orang tuanya. Kondisi jaringan maju. Sebab, berdasarkan rilis OJK, sebanyak 41 perusahaan asuransi dan reasuransi telah menyampaikan Rencana Aksi Pemisahan Divisi Syariah (RKPUS) ke OJK, 12 di antaranya memilih mekanisme pengalihan portofolio dibandingkan mendirikan perusahaan baru.
Menanggapi kemungkinan Prudential Syariah menerima pengalihan portofolio tersebut, Chief Financial Officer Prudential Syariah Paul Setio Cartono mengatakan pihaknya belum mempertimbangkan langkah untuk mengakuisisi nasabah eksisting UUS.
“Belum ada usulan, dan kami tidak berniat memperluas bisnis dari konsolidasi ini,” ujarnya.
Paul menjelaskan, masih banyak ruang untuk asuransi jiwa syariah. Ia mencontohkan total premi asuransi jiwa sebesar 3% PDB, jauh lebih kecil dibandingkan negara maju yang sudah puluhan persen. Sementara dari sisi penetrasi, jumlah polis asuransi jiwa swasta masih di bawah 10%, dan polis asuransi jiwa swasta syariah masih berkisar 1%.
Jadi peluangnya masih sangat luas. Jadi ketika kita mencari peluang bisnis, kita lihat mana yang harus diprioritaskan, jelasnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA