Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. o BTN (BBTN) membukukan kinerja laba beragam pada H1/2024. Berapa tingkat pengembalian saham yang diharapkan di masa depan?

BRI melaporkan margin keuntungan yang meningkat 0,95% YoY (y/y) menjadi Rp 29,7 triliun pada H1/2024. Namun di sisi brokerage, BRI menyalurkan kredit sebesar Rp1.336,78 triliun pada kuartal II-2024, meningkat 11,2% year-on-year. 

“[Penyaluran kredit] ini merupakan salah satu bentuk dukungan perekonomian nasional, penciptaan lapangan kerja, khususnya di sektor UMKM [usaha mikro, kecil, dan menengah],” kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam paparannya, Kamis (25/7/2024). .

Penyaluran kredit BRI sebagian besar diarahkan pada segmen MIME dengan share mencapai 81,96%. Kemudian dari sisi keuangan, dana pihak ketiga (DPK) BRI berhasil menghimpun Rp1.389,66 triliun atau meningkat 11,6% year-on-year. 

BTN melaporkan imbal hasil laba yang juga sedikit meningkat, naik 1,9% year-on-year menjadi Rp 1,5 triliun pada semester pertama tahun 2024.

Sedangkan kredit dan pembiayaan BTN mencapai Rp352,06 triliun pada H1/2024, meningkat 14,4% year-on-year.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan di tengah kondisi perekonomian global yang sangat menantang, BTN mampu meraih kinerja positif pada H1/2024. 

“Bahkan penyaluran kredit dan pembiayaan BTN mencapai pertumbuhan yang signifikan “Kami optimis BTN mampu membukukan kinerja keuangan positif pada akhir tahun 2024,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (25/07/2024).

BTN meraih DPK sebesar Rp 365,4 triliun pada H1/2024, meningkat 16,6% year-on-year.

Berbeda dengan BRI dan BTN, kinerja laba BCA meningkat dua digit yakni 11,06% y-o-y menjadi Rp 26,87 triliun pada 1H2024.

Pada periode yang sama, penyaluran kredit BCR meningkat 15,5% year-on-year menjadi Rp 850 triliun per Juni 2024. “Pertumbuhan kredit lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri. Pertumbuhan kredit ditopang oleh sektor korporasi dan UKM,” kata Setiamadja dalam konferensi pers yang memaparkan kinerjanya, Rabu (24/7/2024).

Dari sisi finansial, total DPK BCA meningkat 5% year-on-year menjadi Rp1,125 triliun. Rekomendasi dan target harga saham BBRI, BBCA dan BBTN

Analis Bahana Securitas Satriya Sambizantoro dan Evelyn Vidya Parmita mengatakan BBRI mencatat pertumbuhan kredit mikro yang lebih lambat dibandingkan penyaluran kredit korporasi yang masih tumbuh signifikan.

Dia mengatakan bank mungkin menghadapi tantangan di segmen mikro di tengah lemahnya daya beli masyarakat berpenghasilan rendah.

Meski demikian, Bahana Securitas tetap mempertahankan rekomendasi Beli BBRI dengan target harga Rp 6.770 per saham. “Kami menyukai saham tersebut karena memiliki kekuatan bersih jangka panjang, namun tetap waspada terhadap kualitas aset,” tulis Satria dan Evelyn.

Harga saham BBRI berada di Rp 4.760 naik 1,29% pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (26/7/2024). Namun harga saham BBRI turun 2,86% dalam sepekan

Sedangkan untuk BTN, Bahana Securitas dalam risetnya memperkirakan BBTN membukukan pendapatan flat pada H1/2024, namun pertumbuhan kredit masih kuat. 

Bahana Securitas menurunkan rekomendasi Beli untuk Mempertahankan BBTN dengan target harga 12 bulan Rp 1.225 per saham. Harga saham BBTN berada di Rp 1.310, melemah 1,13% pada penutupan perdagangan hari ini. Harga saham BBTN pun turun 4,38% sepanjang pekan ini

Bahana Securitas memperkirakan BCA bank swasta domestik terbesar di Indonesia ini berhasil mencatatkan pertumbuhan laba dan kredit yang kuat pada paruh pertama tahun 2024.

Bahana Securitas mempertahankan rekomendasi Beli di BCCI dengan target harga 12 bulan di Rp 11.220. Harga saham BCCI mencapai Rp 10.325 per saham, naik 0,24% pada penutupan perdagangan hari ini. Harga saham BCCI pun menguat 1,98% dalam sepekan

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel