Bisnis.com, Jakarta – PT Mandiri Manajemen Investasi memperkirakan iklim investasi Indonesia pada Semester II/2024 akan tetap baik dan berpotensi memberikan imbal hasil yang lebih baik bagi investor menjelang masa transisi pemerintah. 

Keyakinan tersebut didasari oleh komitmen pemerintahan Joko Widodo untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi di masa transisi, termasuk menjaga defisit anggaran di bawah 2,7 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dan terus menerbitkan surat berharga negara (SBN) baru. Jangan sertakan agar tidak merugikan. Menambah beban negara.

Sementara itu, dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, pemerintah juga berkonsultasi dengan tim ekonomi Prabowo Subianto untuk memastikan keuangan negara dapat mendukung program strategis pemerintah pada tahun depan.

Direktur Jaringan dan Retail Banking PT Bank Mundiri (Persero) Tbk. (BMRI), Aquarius Rudianto, mengatakan masyarakat masih optimis dengan masa depan pasar saham dan obligasi, sehingga produk reksa dana dan kontrak pengelolaan dana bisa meningkat.

Indikasinya terlihat dari jumlah investor reksa dana yang mencapai 11,9 juta, pangsa generasi muda mencapai 60%. Oleh karena itu, Mandiri Group berkomitmen untuk terus melakukan inovasi melalui Mandiri Investasi sebagai penggeraknya.

“Mandiri Group akan mendorong Mandiri Investasi untuk berkembang secara berkelanjutan, menjaga kualitas pengelolaan produk investasi sehingga dapat terus bersaing secara nasional dan regional serta memberikan nilai tambah kepada investor,” ujarnya. Kamis (18/7/2024).

Direktur Utama Mandiri Investasi Aliauddin Saugi mengatakan, perekonomian global tahun ini banyak dipengaruhi oleh isu-isu global. Mulai dari perbedaan perkembangan ekonomi dan perlahan menurun hingga konflik geopolitik.

Situasi ini juga mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia, namun struktur perekonomian Indonesia telah mengalami banyak perkembangan, misalnya pemilu yang damai telah menunjukkan kuatnya demokrasi Indonesia.

Selain itu, Indonesia juga mencatat surplus perdagangan selama 50 bulan berturut-turut, sedangkan pertumbuhan PDB pada kuartal I-2024 masih terjaga di atas 5%. 

Dari sisi kebijakan fiskal, Indonesia juga mampu menggunakan anggaran secara disiplin. Di sisi lain, dari segi politik, Bank Indonesia alias BI aktif menjaga nilai tukar rupiah di tengah tingginya suku bunga Amerika Serikat (AS).

Dari sisi investasi, Aliuddin Sagi atau akrab disapa Adi, Mandiri Investasi meyakini investor dapat berkontribusi terhadap keberlanjutan global dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam mengembangkan portofolio investasi. Bisa

“Pada tanggal 18 Juli 2024, MMI juga meluncurkan produk baru Reksa Dana Mandari ETF SRI-Kehati untuk memberikan pilihan investasi tambahan dengan fokus pada faktor ESG,” ujarnya.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel