Bisnis.com, ABU DHABI – CEO Mudaladala Energy Indonesia Abdullah Bu Ali mengungkapkan proyek panas bumi di Kotamobagu, Sulawesi Utara, Indonesia telah lolos pemeriksaan teknis. 

Saat ini, kata Abdullah, perseroan dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) selaku operator dan Chevron New Energies International sedang mendiskusikan komersialisasi proyek tersebut. 

“Sekarang evaluasi teknis proyek sudah selesai, evaluasi komersial masih berjalan,” kata Abdullah saat ditemui di sela-sela International Oil & Petroleum Conference (ADIPEC) 2024 di Abu Dhabi, Selasa (5/11). /2024). 

Abdullah mengatakan perjanjian eksplorasi bersama (JSA) dengan PGEO dan Chevron akan menjadi pintu masuk Mubadala ke bisnis panas bumi untuk saat ini. 

Ia berharap diskusi lebih lanjut mengenai perkembangan review JSA dapat dilakukan dalam waktu dekat. 

“Saya kira dalam waktu dekat kami akan mengadakan pertemuan untuk membahas hasil penyelidikan ini dan melihat bagaimana kelanjutannya,” ujarnya. 

Sebagaimana diketahui, Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Kotamobagu telah ditetapkan menjadi PGE Kotamobagu sebagai bagian dari PGEO berdasarkan Surat Keputusan 14.K/EK.01/MEM.E/2022 Menteri ESDM.

WKP Kotamobagu merupakan sistem hidrotermal vulkanik entalpi tinggi yang terletak di provinsi Sulawesi Utara dengan luas 18.530 ha.

Menurut Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), blok Kotamobagu memiliki potensi sebesar 280 megawatt (MW). Sedangkan Provinsi Sulawesi Utara mempunyai potensi panas bumi sebesar 865 MW. 

PGEO telah mendirikan 3 WKP yang tersebar di blok PLTP Lahendong, PLTP Tompaso dan blok Kotamobagu di wilayah tersebut. 

Sebelumnya, CEO PGEO Julfi Hadi menyambut baik kerjasama JSA antara PGE, Chevron dan Mubadala Energy. 

“JSA kami saat ini fokus memanfaatkan kekuatan bersama ketiga pihak dalam pengembangan panas bumi di Kotamobagu,” kata Julfi. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel