Bisnis.com, JAKARTA – Jepang menyuntikkan dana ke Indonesia untuk memperluas jalur Mass Rapid Transit (MRT) Timur-Barat, dan proyek tersebut diharapkan selesai pada tahun 2031.
Kepala Japan International Cooperation Agency (JICA) di Indonesia, Yasui Takehiro menegaskan, proyek tersebut akan selesai dalam 7 tahun.
Sedangkan Jepang mengucurkan dana pinjaman ke Indonesia untuk perluasan MRT Jakarta sebesar 140,699 miliar yen atau setara Rp14,5 triliun.
Dana pinjaman tersebut digunakan untuk proyek MRT Jakarta Jalur Timur-Barat Fase 1 dengan rute Tomang-Medan Satria sepanjang 24,5 km.
“Proyek ini diharapkan selesai pada tahun 2031 atau sekitar 7 tahun dari sekarang,” ujarnya kepada awak media di Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Senin (13/5/2024).
Dia menjelaskan, ke depan total akan ada 21 stasiun, dan 9 stasiun akan berada di bawah tanah untuk jalur MRT timur-barat.
Sedangkan dana pinjaman senilai Rp14,5 triliun akan dikirim dari Jepang ke Indonesia melalui JICA.
Perlu diketahui bahwa pinjaman dari Jepang ini memiliki tingkat bunga 0,3%, termasuk 0,2% per tahun untuk konsultan.
Sementara itu, ia juga menjelaskan jangka waktu pelunasan adalah 40 tahun, termasuk masa tenggang selama 10 tahun.
Saat itu, ia juga mengatakan ada persyaratan khusus untuk kolaborasi ekonomi (CÉIM) yang akan berlaku pada proyek tersebut.
Selain itu, teknologi Jepang juga akan digunakan untuk membangun terowongan bawah tanah, fasilitas kereta api, dan sistem persinyalan.
CÉIM merupakan persyaratan penggunaan teknologi Jepang yang ditetapkan sejak Juli 2002, sebagai bantuan Jepang kepada negara berkembang.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel