Bisnis.com, Jakarta – Proyek Light Rail Metro Kota Bali dengan investasi awal US$10,8 miliar (setara Rp 167 triliun) resmi diluncurkan pada Rabu (9 April 2024) sesuai dengan pelaksanaan upacara Ngeruwak.

Direktur Utama PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) Ari Askhara mengatakan upacara tersebut menandai peluncuran proyek yang akan dimulai pada Februari 2024. Sedangkan Upacara Ngeruwak dilaksanakan di Parkir Kuta. Sang Made Mahendra Jaya, Pj Gubernur Bali.

Lanjutnya, proyek tersebut mengedepankan konsep pembangunan berkelanjutan yang sejalan dengan nilai-nilai Tri Hita Karana yaitu hubungan seimbang dengan Sang Pencipta, kemanusiaan, dan alam.

“Untuk memenuhi janji tersebut, Metro Kota Bali akan memanfaatkan pembangunan infrastruktur bawah tanah untuk menjaga kondisi geografis, budaya, dan keindahan lingkungan Bali,” kata Ali, Rabu (9 April 2024).

Investasi awal proyek Bali Metro sebesar US$10,8 miliar dan akan dibangun dalam empat tahap. Selain itu, tahap pertama meliputi jalur Bandara I Gusti Ngurah Rai-Kuta Central Car Park-Seminyak-Berawa-Tsemagi dengan total panjang 16 kilometer.

Selain itu, tahap kedua sepanjang 13,5 kilometer meliputi jalur Bandara I Gusti Ngurah Rai-Jimbaran-Unud-Nusa Dua. Fase 3 dan 4 masih dalam tahap feasibility study (FEA).

Upacara Ngeruwak merupakan prosesi umat Hindu kepada Tuhan Yang Maha Esa Ida Sanxiang Vidhi Wasa, memohon rahmat dan perlindungannya, serta berdoa kepada alam demi kelancaran pembangunan proyek Bali Metro.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama SBDJ Pasek Senjaya menanggapi kekhawatiran masyarakat atas risiko pecahnya sumur tabung pada sumur tabung bor air tanah, khususnya pada ruang bawah tanah, akibat pelaksanaan proyek tersebut.

“Kami akan bekerja sama dengan perusahaan air minum daerah untuk meningkatkan kapasitas sistem penyediaan air minum bagi rumah tangga di sekitar Wilayah Pengembangan Metropolitan Bali,” ujarnya.

Selain itu, dengan dibangunnya terowongan tersebut, pipa utama dan pipa bantu juga akan diperluas.

Dia menambahkan bahwa langkah ini akan memastikan masyarakat memiliki akses terhadap air bersih dan membantu mencegah penipisan dan polusi air tanah. Langkah ini mencegah risiko kebocoran pada saat pendistribusian pipa air bersih sehingga pendistribusian menjadi lebih efisien dan optimal.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA