Bisnis.com, Jakarta – PT Aspiration Life IndonesiaTbk dan penyedia retail lainnya (ACES), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT Erajaya Swasembada Tbk ERAA membukukan laba yang kuat pada kuartal ketiga tahun 2024 Bagaimana prospek sahamnya?

Berdasarkan laporan keuangan, laba bersih ACES kuartal III 2024 sebesar Rp574,22 miliar, meningkat 18,19% year-on-year. Pertumbuhan laba ACES didorong oleh peningkatan penjualan sebesar 13,57% menjadi Rp 6,11 triliun pada kuartal III 2024.

Selanjutnya, AMRT mengumumkan laba bersih sebesar Rp 2,39 triliun pada kuartal III 2024, meningkat 9,52% year-on-year. Penyedia ritel Alfamart (milik Joko Susanto Group) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 88,21 triliun pada kuartal III 2034, meningkat 10,23% year-on-year.  

Penyedia ritel lainnya adalah PT Erajaya Swasembada Tbk ERAA (ERAA) mengumumkan laba bersih sebesar Rp 852,94 miliar pada kuartal III 2024, meningkat 69,82% year-on-year. Pertumbuhan laba Erzaira pada kuartal III 2024 meningkat 13,52% year-on-year menjadi Rp48,6 triliun.

Harga saham pengecer cenderung lebih rendah meskipun pendapatannya meningkat. Misalnya saja harga saham AMRT yang anjlok 6,35% hingga ditutup pada Rp 2.950 pada perdagangan Rabu (13 November 2024). Harga saham AMRT pun merosot 10,06% dalam sebulan perdagangan

Saham ACES selanjutnya menguat 0,6% ke Rp 835 per saham pada perdagangan kemarin. Harga saham ACES turun 7,22% dalam sebulan

Belakangan, harga saham ERAA naik 1,89% menjadi 432 rupiah. Saham ERAA pun ambles 8,09% dalam sebulan perdagangan 

Analis Buna Capital Dennis Tay dalam risetnya mengatakan, saham penyedia ritel seperti MRT dan ACS kemungkinan besar akan menguat. Buna Capital sendiri menaikkan target harga di ACES

“Kami mempertahankan rekomendasi Beli dan menaikkan target harga ACES menjadi Rp 1.100 dari Rp 1.100,” tulis Dennis dalam catatan riset (11 November 2024).

Sementara itu, Buana Capital tetap mempertahankan rekomendasi Beli pada AMRT dan menaikkan target harga menjadi Rp 3.710 per saham dari sebelumnya Rp 3.290.

Di sisi lain, kata dia, AMRT dan ACES juga menghadapi beberapa tantangan seperti daya beli konsumen yang lebih lemah dari perkiraan, perubahan perilaku konsumen, dan produktivitas toko yang lebih rendah dari perkiraan.

Sebelumnya, Analis Kiwoom Securitas Indonesia Abdul Aziz mengatakan kepada Weibo, ada prospek atau katalis positif bagi penyedia ritel di masa depan, termasuk ekspansi bisnis.

“Ekspansi ini sejalan dengan strategi masing-masing perusahaan dan berpotensi menjadi katalis positif karena dapat meningkatkan pertumbuhan penjualan di toko yang sama,” kata Aziz kepada Business baru-baru ini.

Berdasarkan data Bloomberg, 21 analis memiliki rekomendasi beli pada AMRT, dengan konsensus analis yang tinggi. Dua analis kemudian merekomendasikan penangguhan Target harga AMRT 12 bulan ke depan adalah Rp 3.574 per saham

Untuk ACES, 19 analis memiliki konsensus rekomendasi beli Selanjutnya, empat analis merekomendasikan penahanan dan dua analis merekomendasikan penjualan. Target harga ACES 12 bulan ke depan adalah Rp 988 per saham

Selain itu, 13 analis merekomendasikan ERAA sebagai pembelian sementara dua analis merekomendasikan penahanan. Target harga saham ERAA 12 bulan ke depan adalah Rp 518

Penafian: Pesan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel