Bisnis.com, JAKARTA — Produsen Indomie, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) menembus rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) pada minggu ini. Bagaimana prospek saham ICBP setelah menembus rekor harga tertingginya? 

Saham ICBP diperdagangkan melemah 0,98% atau 125 poin ke Rp 12.650 pada akhir perdagangan Jumat (27/9/2024) pukul 15:00 WIB, berdasarkan data Bloomberg. ICBP jatuh pada Kamis (26/09/2024) setelah menembus ATH Rp 12.775.

Pada level harga saat ini, ICBP sudah menguat 10,96% per bulan atau 19,62% per tahun. Level tersebut juga melampaui rekor tertinggi harga saham ICBP yang dicapai pada 10/8/2019 di level Rp 12.400 per saham. 

Seiring naiknya harga saham ICBP, beberapa analis memasang target harga baru untuk emiten Grup Salim pembuat Indomie. 

Terbaru, Analis Indo Premier Sekuritas Lukito Supriadi memberikan rekomendasi beli kepada ICBP dengan target harga Rp 14.700 per saham. Sejalan dengan itu, Analis RHB Research Vanessa Karmajaya dan Analis Citi Laksmi Rowter pun merekomendasikan pembelian ICBP dengan target harga Rp 13.800 dan Rp 14.000 per saham. 

Verdhana Sekuritas mematok target harga lebih tinggi untuk saham ICBP. Analis Verdhana Sekuritas Sandi Ham memberikan rekomendasi Beli kepada ICBP dengan target harga Rp 18.000 per saham. Target harga ini mencerminkan potensi kenaikan sebesar 42,29% dari harga pasar ICBP saat ini. 

Sebaliknya, Analis BNI Sekuritas Patricia Gabriela menilai apresiasi harga saham ICBP terbatas. Hal ini tercermin dari target harga saham ICBP yang dipatok Rp 12.500 per saham. 

Mengutip data Bloomberg, 33 analis yang menilai saham ICBP telah mengeluarkan rekomendasi beli. Sedangkan target harga saham ICBP 12 bulan ke depan berdasarkan konsensus analis adalah Rp 13.789 per saham. 

Di sektor konsumen, JP Morgan menyoroti ICBP akan menjadi salah satu perusahaan yang paling diuntungkan dengan apresiasi rupee terhadap dolar AS.

“Kami memperkirakan setiap apresiasi rupee sebesar 1% [terhadap dolar AS] maka laba bersih ICBP bisa meningkat sebesar 3% dan sebaliknya,” tulis Tim Analis JP. Morgan.

Pada saat yang sama, J.P. Morgan memberi rating Overweight pada saham ICBP dengan target harga Rp 12.700.

Secara terpisah, Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto dan Sabela Nur Amalina memberikan rating beli kepada ICBP dengan target harga lebih tinggi yakni Rp 13.400 per saham. 

“Pada paruh kedua tahun ini, kami memperkirakan ICBP akan mendapatkan keuntungan dari penjualan positif dari Pinehill,” tulisnya dalam studi tersebut. 

Di dalam negeri, penjualan ICBP diperkirakan masih stabil karena keterjangkauan harga produk dan preferensi terhadap produk lokal. 

Penafian: berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel