Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintahan Prabowo Subianto menyebut salah satu proyeknya akan memungkinkan Indonesia mencapai swasembada energi seperti GPG, batu bara, dan panas bumi. Prospek penerbit di sektor ini diperkirakan positif. 

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menjelaskan fokus utama pemerintahan Prabowo secara umum adalah underflow, baik di sektor energi, CPG, dan pertambangan. 

“Secara umum, salah satu prioritas pemerintah menurun. 

Martha menjelaskan, Indonesia merupakan salah satu produsen batu bara terbesar di dunia yang sebagian besar diekspor. Sebab, permintaan dalam negeri tidak bisa menyerap seluruh produksi karbon. 

Martha melanjutkan, sektor CPG merupakan salah satu sektor pendukung Indonesia. Intinya, katanya, manfaat GPG semakin meningkat, salah satunya biodiesel B40. 

Sementara itu, katanya, energi panas mendukung transisi energi ramah lingkungan. Hal ini penting dan Martha memperkirakan hal ini akan semakin mendorong pengembangan energi hijau di tahun-tahun mendatang. 

“Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah yaitu nihil emisi pada tahun 2060,” ujarnya. 

Saat itu, Martha mengatakan banyak produsen yang bisa memilih sektor ini antara lain ADMR untuk batubara, DSNG dan TAPG untuk GPG, serta PGEO untuk thermal. Ia mengatakan, nilai penerbit tersebut masih sangat menarik. 

Di sisi lain, Martha menilai pengumuman kabinet Prabowo kali ini tidak mengejutkan dan sudah diperkirakan pasar sejak sepekan lalu. 

Lalu dipilihlah nama-nama yang muncul atau dipanggil Kertanegara. Jadi tidak banyak kejutan, ujarnya.

Sebelumnya, dalam pidato pertamanya, Prabowo mengatakan perlunya mencapai swasembada untuk menghadapi kemungkinan terjadinya pertemuan baru seperti perang antar negara dalam satu waktu. 

“Kita juga harus punya kekuatan. Dalam situasi ketegangan dan kemungkinan perang dimana-mana, kita harus siap menghadapi kemungkinan terburuk,” kata Prabowo dalam pidatonya, Minggu (20/10/2024). 

Ia berharap Indonesia bisa swasembada energi. Menurut Prabowo, Indonesia memiliki tanaman seperti kelapa sawit yang bisa menghasilkan minyak dan minyak.

Selain itu, Indonesia memiliki singkong, gula, sagu, jagung dan lain-lain yang dapat diubah menjadi listrik. Indonesia, kata dia, juga banyak memiliki energi panas bumi bawah tanah, banyak batu bara, dan banyak energi dari air. 

“Pemerintahan yang saya pimpin akan fokus pada pencapaian efisiensi energi,” ujarnya. 

——-

Penafian: informasi ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel