Business.com, JAKARTA – Pasar minyak global menghadapi surplus lebih dari 1 juta barel per hari pada tahun depan karena permintaan dari Tiongkok terus melambat, sehingga minyak tidak akan dipicu oleh kerusuhan di Timur Tengah dan sekitarnya.

Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan bahwa konsumsi minyak di Tiongkok, kekuatan pasar dunia selama dua dekade terakhir, mengalami kontraksi selama enam bulan berturut-turut pada bulan September dan hanya akan meningkat 10% pada tahun ini mulai tahun 2023.

Pasokan global akan semakin besar jika OPEC+ memutuskan untuk menghidupkan kembali produksi yang dihentikan pada pertemuan bulan depan.