Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga riset pasar modal PT Infovesta Utama mencatat kinerja reksa dana saham menguat pada semester II tahun ini di tengah sensitivitas siklus suku bunga.

Bahkan, Infovesta melaporkan return dari exchange traded fund lebih baik dibandingkan reksa dana lain seperti reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana pasar uang.

Dalam sepekan terakhir, imbal hasil reksa dana saham sebesar 0,84%, disusul reksa dana sebesar 0,80%, dan imbal hasil pendapatan tetap sebesar 0,69%. Sementara reksa dana pasar uang menguat 0,11%.

“Pada kuartal III, kinerja saham dan reksa dana saham secara umum membaik karena perkiraan penurunan suku bunga global yang lebih optimis menjadi katalis positif,” kata Analis Riset Infovesta Capital Advisory Arjun Ajwani, Rabu (25/9/). 2024).

Arjun merekomendasikan investasi reksa dana saham kuartal IV 2024 berdasarkan kinerja yang lebih baik seiring sentimen rendahnya suku bunga dan penguatan indeks harga reksa dana (IHSG).

“Kami merekomendasikan reksa dana saham karena momentumnya positif,” kata Arjun.

Secara khusus, Infovesta menyarankan investor untuk membeli saham dalam jumlah besar dengan harga murah selama seminggu ke depan.

Sebelumnya, China meluncurkan stimulus jumbo untuk mengangkat perekonomian keluar dari deflasi dan kembali ke target pertumbuhan ekonomi pemerintah. Langkah tersebut juga menjadi secercah harapan bagi dunia yang khawatir akan melambatnya pertumbuhan di Negeri Panda.

Melansir Reuters, pada Rabu (25/9/2024), bank sentral Tiongkok (People’s Bank of China/PBoC) meluncurkan paket stimulus, termasuk bantuan likuiditas perbankan dan penurunan suku bunga.

Paket stimulus ini merupakan yang terbesar sejak pandemi Covid-19. Gubernur PBOC Pan Gongsheng mengatakan bank sentral akan memangkas suku bunga reverse repo 7 hari sebesar 0,2 basis poin menjadi 1,5%.

Selain itu, PBOC juga baru-baru ini mengurangi persyaratan cadangan hukum (GWM) bank sebesar 50 basis poin, sehingga memberikan tambahan likuiditas bagi bank sekitar 1 triliun yuan atau $142,21 miliar.

Sementara itu, Federal Reserve atau The Fed pada pekan lalu memangkas Federal Funds Rate (FFR) sebesar 50 basis poin menjadi 4,75%-5% dari 5,25%-5,5% untuk mendongkrak perekonomian AS.

Temukan berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel