Bisnis.com, JAKARTA – Penyelenggara Good Vibes Festival di Malaysia menuntut ganti rugi sejak tahun 1975, menyusul insiden ciuman sesama jenis di atas panggung pada tahun 2023.

Saat itu, konser tahun 1975 dibatalkan karena pelanggaran undang-undang anti-LGBTQ oleh penyanyi Matty Healy pada Juli 2023.

Dalam dokumen pengadilan yang diajukan ke Pengadilan Tinggi Inggris oleh penyelenggara festival Future Sound Asia, mereka mengatakan bahwa mereka mengetahui tahun 1975 dan tim manajemen mereka menyadari banyaknya batasan yang harus mereka penuhi untuk bisa tampil.

1975 juga mengetahui kapan band ini tampil pada tahun 2016. Larangan ini meliputi bahasa cabul, merokok, minum minuman keras, berpakaian, serta berdiskusi tentang politik dan agama di atas panggung.

Band, yang dibayar $350.000 untuk pertunjukan tersebut, setuju untuk mematuhi peraturan festival.

Sebagai tanggapan, promotor menggugat pada tahun 1975 sebesar £1,9 juta atau Rp 39,8 miliar.

Matty Healy ditemukan telah melanggar aturan paling ketat. Ini termasuk melontarkan komentar kontroversial dan bahkan mencium Ross McDonald.

Band ini juga berencana untuk menyelundupkan sebotol anggur ke panggung di sebelah perangkat drum utama, sehingga Haley bisa “masuk dengan mudah”.

Akibat kejadian tersebut, izin penyelenggara akhirnya dicabut dan sisa dua hari festival musik terpaksa dibatalkan.

Pihak penyelenggara pun sengaja kembali ke hotel tersebut pada tahun 1975 dan kembali ke Inggris karena menyadari kesalahan yang telah diperbuatnya.

Haley juga mengatakan pemerintah Malaysia “berumur pendek” setelah melakukan protes di atas panggung.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA