Bisnis.com, JAKARTA – PT Freeport Indonesia (PTFI) mengumumkan progres pembangunan Fasilitas Pengolahan dan Pemurnian Manyar (smelter) di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik (Jawa Timur) telah mencapai 94%. Hingga akhir April 2024
“Pada akhir April, progres smelter PTFI sudah mencapai 93%,” kata Vice President Eksternal PTFI Agung Lakshamana yang kami hubungi, Jumat (10/05/2024).
Di sisi lain, Agung mengatakan pihaknya masih mendiskusikan detail perpanjangan ekspor konsentrat lebih lanjut hingga Desember 2024 dengan pemerintah.
Pada saat yang sama, dia mengatakan bahwa kami sedang berbicara dengan pemerintah mengenai masalah lain.
Saat ini, smelter tembaga baru telah memasuki masa reservasi dengan nilai investasi setara USD 3,17 miliar atau Rp 48 triliun. Diharapkan commissioning selesai pada Mei 2024 dan siap dioperasikan bulan depan.
Produksi tahap pertama di smelter Manyar akan dimulai dengan kapasitas 50% dari total kapasitas smelter dan sekitar 32.000 metrik ton konsentrat basah akan dimurnikan.
Pada Desember 2024, kapasitas terkonsentrasi kilang juga akan ditingkatkan hingga 100%. PTFI menargetkan pemurnian total sekitar 480.000 ton konsentrat di smelter Manyar antara Agustus hingga Desember 2024.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pemerintah akan memperpanjang izin PTFI untuk mengekspor konsentrat tembaga.
Hal itu disampaikannya usai meninjau harga komoditas bersama Menteri Perdagangan (Mendak) Zulkifli Hassan di Pasar Baru Karawang, Jawa Barat, Rabu (8 Mei 2024).
“Iya silakan dilanjutkan ya, akan diperpanjang. “Kami masih menghitung berapa tarifnya,” ujarnya kepada wartawan.
Jokowi mengatakan, relaksasi ekspor konsentrat tembaga diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya Freeport dan PT Amman Mineral Industry dalam memenuhi komitmen hilirisasi melalui pembangunan smelter lokal.
“Namun kita harus mengapresiasi fakta bahwa Freeport dan Amman telah membangun pabrik baja yang hampir 100% selesai. “Kami selalu memantau [kemajuan] dari minggu ke minggu, berapa persentasenya dan sejauh mana,” tambahnya.
Sedangkan pembangunan pabrik baja ini dilindungi izin khusus dari PTFI untuk Melakukan Kegiatan Pertambangan (IUPK). Proyek ini merupakan pabrik baja kedua PTFI. Pabrik baja pertama didirikan pada tahun 1996 dan dikelola oleh PT Smelting.
Hingga akhir Desember 2023, Freeport telah berinvestasi sebanyak USD 3,1 miliar atau Rp 48 triliun.
Pabrik peleburan tembaga jalur tunggal terbesar di dunia dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton dapat memurnikan konsentrat tembaga dan memproduksi hingga 600.000 ton katoda tembaga per tahun.
Produk peleburan utama adalah katoda tembaga, emas murni dan perak batangan serta PGM (logam golongan platinum). Pabrik peleburan Freeport juga akan menghasilkan produk samping berupa asam sulfat, gipsum, dan timbal.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel