Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Produsen Benang dan Serat Indonesia (APSyFI) mengatakan industri China saat ini lebih cenderung memilih berdagang dibandingkan memindahkan industrinya ke Indonesia. Di tengah perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok

Redma G. Wirawasta, presiden umum APSyFI, mengatakan industri Tiongkok dituding berencana merelokasi beberapa industri seiring dengan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS. Namun, tampaknya Tiongkok tidak serius mempertimbangkan Indonesia sebagai tujuan berimigrasi

“Kami melihat perusahaan-perusahaan Taiwan semakin serius. TTF (Federasi Tekstil Taiwan) datang ke sini minggu lalu. TTF ini benar-benar bersifat industri,” kata Redma dalam Bisnis, Kamis. (11/12/2024) 

Namun, ia menilai Indonesia bisa menjadi alternatif di Asia Tenggara. Namun, selain Vietnam, Kamboja, dan Laos, investor masih mempertimbangkan iklim investasi terbaik di negara-negara tersebut.

Hingga saat ini, baru satu perusahaan fiber asal Tiongkok yang pernah bertemu dengannya. Sementara itu, pengusaha Taiwan lebih serius untuk pindah dari Tiongkok ke Indonesia.

“Jadi mereka akan menciptakan industri jangka panjang. Oleh karena itu, iklim usaha dan kepercayaan usaha jangka panjang akan menjadi perhitungan utama,” jelasnya.

Redma mengatakan industri akan beralih ke produksi hilir dan menengah dengan fokus menggunakan bahan baku lokal.

Komitmen ini baik untuk perbaikan dan penguatan struktur industri dan rantai nilai industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional agar mampu bersaing di pasar global.

“Kebanyakan orang Tionghoa yang datang ke sini masih ingin berdagang. Selama mereka bisa menerima barangnya di sini. Mereka tidak akan bergerak,” katanya.

Berdasarkan informasi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan investor asal Taiwan yang bergerak di sektor tekstil berencana memindahkan pabriknya dari China ke Indonesia.

Hal itu disampaikan Airlangga usai menerima kunjungan 15 investor asing yang tergabung dalam Federasi Tekstil Taiwan dan Asosiasi Pertekstilan Indonesia di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Pada hari Jumat 11/11/2024  

“Mereka menyatakan mempunyai keinginan untuk berinvestasi di Indonesia. Karena sudah ada yang berinvestasi di Indonesia di kawasan Purwakarta,” jelasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.