Bisnis.com, Jakarta – Pelepasan produsen air minum dalam kemasan (AMDK) Hermanto Tanuku milik PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) menargetkan pertumbuhan laba bersih dua digit pada kuartal II/2024. Banyak strategi yang telah dikembangkan.
Pada kuartal I 2024, CLEO mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 75% year-on-year (YoY) menjadi Rp 220,22 miliar. Sementara itu, penjualan CLEO mencapai Rp1,3 triliun atau tumbuh 33% year-on-year pada periode tersebut.
Melissa Patricia, CEO CLEO, optimistis masih bisa mencapai target pertumbuhan kinerja baik penjualan maupun laba bersih yang stabil di angka dua digit pada semester II/2024.
Untuk mempertahankan kinerja bisnisnya yang berkembang pesat, CLEO telah menyusun beberapa strategi. “Perusahaan akan terus menerapkan strategi bisnis yang berkelanjutan, karena kami juga semakin yakin bahwa bisnis CLEO yang dimulai dari awal dengan niat yang benar, selalu berada pada jalur yang benar,” kata Melissa dalam keterangan tertulisnya. Pada Selasa (9/3/2024).
Strategi yang diterapkan CLEO melibatkan penyediaan produk air murni yang diolah menggunakan nanofilter berteknologi tinggi untuk menghilangkan kandungan mineral anorganik.
Menurutnya, fokus CLEO adalah pada air murni, dengan kadar padatan terlarut (TDS/total dissolved solids) yang rendah sehingga memungkinkan CLEO untuk berekspansi ke wilayah lain dengan tetap menjaga kualitas air yang konsisten di setiap pabriknya.
Dari segi kemasan, CLEO sejak awal menggunakan kemasan bebas Bisphenol A (BPA) untuk memastikan produknya aman dan higienis untuk dikonsumsi.
Dari segi kemasan, meski peraturan BPOM baru tahun ini mengharuskan industri AMDK untuk memberikan peringatan risiko BPA, produk CLEO telah bebas BPA selama 20 tahun. CLEO dalam hal ini menggunakan kemasan berbahan polietilen tereftalat (PET).
Selain itu, CLEO menerapkan strategi bisnis melalui berbagai kegiatan lingkungan dan sosial.
________
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel