Bisnis.com, JAKARTA – Produksi timah PT Timah Tbk (TINS) pada musim I/2024 sebanyak 10.250 ton, meningkat 32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau 7.555 ton.

Sementara total produksi bijih timah berasal dari tambang darat dan laut. Di bidang pertambangan, volume TINS ​​meningkat 4.918 ton atau 85% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kemudian, di tambang lepas pantai, TINS ​​​​berproduksi 5.332 ton, naik 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi 5.102 ton.

Selain itu, produksi baja TINS ​​pada musim I/2024 mendekati 9.675 ton, naik 19% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 8.100 ton.

“Perusahaan secara bertahap meningkatkan efisiensi operasi produksi dengan meningkatkan unit penambangan permukaan, membuka fasilitas baru, menambah jumlah kapal produksi dan fokus pada program efisiensi berkelanjutan di seluruh lini bisnis perusahaan.” TIN. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Fina Eliani mengatakan dalam siaran pers, Kamis (1/8/2024).

Di sisi lain, penjualan boks turun 0,1% menjadi 8.299 ton dibandingkan 8.307 ton pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, harga jual rata-rata besi timah adalah 30.397 dolar per ton, atau 13% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan harganya 26.828 dolar per ton. 

Pada periode tersebut, TINS ​​​​mencatat peningkatan ekspor timah sebesar 90% dengan enam negara eksportir besar, antara lain Singapura 18%, Korea Selatan 16%, India 13%, Amerika Serikat 10%, Jepang 8%, dan Belanda 6%. . .

Di sisi lain, peningkatan produksi bijih timah dan kenaikan rata-rata harga jual logam timah meningkatkan laba perseroan. 

TINS membukukan laba bersih Rp 434,48 miliar pada kuartal I/2024. Berdasarkan laporan keuangan TINS ​​per 30 Juni 2024, laba tersebut meningkat 2,570% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, mencapai Rp16,27 miliar.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel