Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Semen Indonesia (ASI) melaporkan serapan produk semen untuk kebutuhan konstruksi proyek pembangunan Ibukota Negara Republik Indonesia (IKN) mencapai 1 juta ton per tahun. 

Ketua Umum ASI Lilik Unggul Raharjo mengatakan, pihaknya akan memastikan pasokan produk semen ke IKN tetap berkesinambungan, khususnya semen ramah lingkungan atau semen portland non-biasa (OPC). 

“IKN membutuhkan 1 juta ton semen per tahun,” kata Lilik, Senin (3/6/2024) pada pertemuan International Cement Technology (Cemtech) Summit Agenda 2024 Asia. 

Pembangunan semen yang masif di Indonesia belum mampu meningkatkan permintaan semen dalam negeri secara signifikan, yang saat ini mengalami kondisi kelebihan pasokan. 

Berdasarkan data ASI, kapasitas produksi semen Indonesia mencapai 119,9 juta ton pada tahun 2023. Konsumsi semen dalam negeri sekitar 65,6 juta ton. Artinya, masih ada cadangan semen yang belum terserap sebanyak 54,5 juta ton. 

Dan Lilik berharap proyek IKN dapat dilanjutkan dan menjadi bagian dari proyek pemerintah untuk mengembangkan semen lokal. 

“Proyek IKN itu akan diputuskan undang-undang, tetap jalan apapun pemimpinnya. Makanya menurut saya tetap jalan, kita tetap butuh semen,” ujarnya. 

Diberitakan sebelumnya, pembangunan Ibu Kota Negara Republik Indonesia (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur dirancang dengan konsep “Smart City” dan “Green City” yang mengutamakan pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan berupaya mengurangi emisi karbon. 

Baru-baru ini, Badan Usaha (BUO) PT Bina Karya (Persero) berkolaborasi dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) memberikan solusi bahan bangunan untuk proyek pengembangan IKN. 

Kemudian, SIG menawarkan solusi material konstruksi, antara lain semen hijau atau semen ramah lingkungan, termasuk hidrolik, produk semen, termasuk beton dan paving berpori, serta solusi konstruksi seperti SpeedCrete (beton cepat kering), tanah. stabilisator dan bahan konstruksi lainnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA