Bisnis.com, Jakarta – Pada 14 Mei, Raja Charles merilis potret resmi dirinya yang dibuat langsung oleh seniman bernama Jonathan Yeo. Lukisan itu penuh warna merah dan memperlihatkan aspek agung wajah Raja Charles.
Warna merah cocok dengan seragam militer dan kupu-kupu di bahu Raja Charles. Dalam laporan Reuters, Jonathan Yeo berkata: “Seperti kupu-kupu yang saya gambar mengambang di bahunya, potret ini telah berkembang seiring dengan perubahan peran subjek dalam kehidupan publik kita,” katanya.
Jonathan Yeo memberikan alasan ide pembuatan lukisan Raja Charles. Tujuannya adalah untuk merujuk pada tradisi potret kerajaan, yang mencerminkan monarki abad ke-21. Konsep ini menunjukkan bukti bahwa peran monarki akan bertahan dan berkembang seiring berjalannya waktu.
Lukisan itu dibuat di atas kanvas berukuran 8 ½ kali 6 ½ kaki. Lukisan itu rencananya akan dipajang di Drapers Hall di London pada bulan Agustus. Menanggapi hal tersebut, publik rupanya menyerah terhadap keberadaan lukisan tersebut.
Dalam unggahan Instagram (@theroyalfamily), netizen menyebut gambar tersebut terlihat aneh dan menakutkan. Dalam komentar yang tersedia, beberapa akun berkomentar seperti “Raja kita berlumuran darah, saya tidak suka,” kata akun (@elissabelle).
“Perasaan saya tidak enak saat melihat potret ini. “Kasihan artisnya, tapi tak layak untuk dilihat,” kata akun (@gigi88088) Tanggapan positif juga diberikan dalam bentuk komentar seperti “I love it!”
Di balik lukisan yang membangkitkan kebaikan dan kejahatan di masyarakat, karya seniman Jonathan Yeo patut diapresiasi. Ia adalah seniman kelas dunia yang telah menciptakan beberapa lukisan tentang tokoh-tokoh penting dunia.
Menurut situs jonathanyeo.com, ia lahir pada tanggal 18 Desember 1970 di London. Sepanjang karirnya, ia telah menciptakan banyak lukisan penting, seperti aktor Dennis Hopper, Nicole Kidman, Perdana Menteri Tony Blair dan aktivis perdamaian dunia. Malala Yousafzai. . Sederet fakta menarik perjalanan dan karir Jonathan Yeo merangkum kesuksesannya: 1. Melukis secara otodidak
Jonathan Yeo menjadi terkenal setelah melukis sebagai seniman otodidak di beberapa karya. Pada usia 30 tahun ia menjadi terkenal sebagai pelukis figuratif setelah berpartisipasi dalam beberapa komisi resmi penting, salah satunya untuk Perdana Menteri Tony Blair. Seiring berjalannya waktu, Yeo semakin banyak mengeksplorasi tema dan ide terkait lukisan yang ia ciptakan. 2. Pelukis figuratif perintis
Menjadi pelukis figuratif membutuhkan banyak keterampilan dan kemampuan mendefinisikan ide. Yeo dikenal sebagai pelukis yang berani mengangkat narasi dan tema unik. Pelukis figuratif ini menggunakan subjek dan hati nuraninya untuk mendalami kajian anatomi.
Mette Skaugaard, direktur Museum Sejarah Nasional Denmark, mengatakan Yeo merupakan kekuatan penting dalam kebangkitan seni figuratif secara umum dan seni potret lainnya. 3. Ia mengadakan pameran pertamanya pada tahun 2013.
Retrospektif pertengahan kerjaya pertamanya diadakan pada tahun 2013 di Galeri Potret Nasional, London. Pameran yang pertama kali diadakan di London ini mendapat pujian kritis. Sejak tahun itu, pada tahun 2014, dia telah melakukan lawatan ke Lowry di Salford dan Galeri Seni Berbohong di Newcastle.
Pada tahun 2016 dia bekerjasama dengan Galeri Potret Nasional Smithsonian di Washington DC. Pada bulan Desember 2017, ia mempresentasikan karya pahatan berskala besar di Royal Academy of Arts di London dan membuka pameran tunggal institusional pertamanya dari seri Yo, yang dibuka pada awal tahun 2018 di Museum Bowes di County Durham.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel