Bisnis.com, Jakarta – Direktur Utama PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) atau KB Bank Woo Yeul Lee (Tom Lee) menjelaskan komitmen Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali terhadap perkembangan perusahaan.

Dalam pertemuan di Jakarta, Jumat (7/12/2024), Tom dikutip mengatakan Kookmin Bank, sebagai salah satu konglomerat keuangan terkemuka Korea Selatan, memiliki cabang bisnis di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Namun di Indonesia sendiri, Kookmin memiliki beberapa anak perusahaan, tidak hanya bank, tetapi juga perusahaan sekuritas, asuransi, manajemen aset, dan lainnya yang berjumlah 9.

“Kookmin Bank melihat Indonesia sebagai pasar terpenting kedua setelah Korea dan tidak ingin hanya bergerak di sektor perbankan. Kami ingin KB Financial Group ada di Indonesia untuk mendatangkan beberapa anak perusahaan,” ujarnya.

Lebih lanjut, induk Bank KB ini juga berencana membukukan pendapatan sekitar Rp 50 triliun dalam satu tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 20 miliar disumbangkan oleh cabang korporasi asing, termasuk Indonesia, yang menargetkan sekitar 10% dari nilai kontribusi korporasi di luar Korea.

Untuk mencapai tujuan tersebut, KB Bank juga memerlukan dukungan berkelanjutan dari Kookmin, mulai dari suntikan modal, dukungan sistem IT, hingga pelatihan karyawan.

Dari sisi dukungan permodalan, Kookmin Bank telah memberikan kontribusi sebesar Rp 17 miliar kepada BBKP hingga saat ini. Sedangkan untuk suntikan modal baru, Thom mengatakan masih dalam pertimbangan karena memerlukan perhitungan dan persiapan yang matang.

“Saya masih belum bisa memajukan rencana [capital injection], tapi selain dukungan itu, kantor pusat juga membantu kami dalam beberapa hal, salah satunya penting dalam hal pelatihan atau pendidikan agar keterampilan dan kompetensi karyawan tetap terjaga. tumbuh.” jelasnya.

Sekadar informasi, BBKP sebelumnya dikendalikan oleh Grup Bosowa sejak 2014. Kemudian, bank umum yang pernah dimiliki Koperasi Pegawai Bulog Indonesia (Copelindo) dan pemerintah ini mengalami penurunan kualitas aset pada 2016-2017.

Rasio kredit bermasalah (NPL) BBKP pada puncaknya pada tahun 2017 adalah sebesar 8,54%. Jumlah tersebut bahkan melampaui batas yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu 5%.

Sementara itu, laba perseroan turun 55,6% year on year menjadi Rp 110,51 miliar pada tahun 2017. Rasio profitabilitas yang tercermin pada net interest margin (NIM) tercatat sebesar 2,89% atau 104 poin dibandingkan tahun 2016.

Di tengah penurunan kinerja tersebut, BBKP melakukan penawaran umum terbatas (PUT) pada tahun 2018 untuk memperkuat persyaratan modal IV. Kookmin kemudian mulai turun tangan dan membeli BBKP pada tahun 2018.

Kookmin Bank resmi menjadi pemegang saham pengendali BBKP menyusul penutupan penawaran umum terbatas (PUT) V sebesar 67% pada tahun 2020. Mempertebal Kepemilikan Saham

Selain itu, Tom juga menyampaikan keseriusan Kookmin Bank di Indonesia dan mendukung KB Bank dalam pembelian saham BBKP oleh pejabat KB Bank serta pejabat senior Korea, termasuk Chairman dan CEO KB Financial Group. Kookmin Bank, serta anak perusahaannya.

“Saya sudah meminta presiden, CEO, dan C-level lainnya di Korea untuk membeli saham KB Bank, dan mereka pasti akan melakukannya. Banyak juga pegawai di Korea yang membeli secara pribadi karena percaya dengan KB Indonesia,” kata Tom.

Dalam keterangan resmi terbaru KB Bank, direksi BBKP menambah kepemilikannya sebanyak 11,7 juta saham. Dengan demikian, kepemilikan saham direksi pada BBKP meningkat dari 13,59 juta saham atau 0,0072% dari jumlah saham beredar menjadi 25,29 juta saham atau 0,0135% dari jumlah saham beredar.

Perubahan kepemilikan saham Bank KB (BBKP) oleh direksi adalah sebagai berikut: Chief Executive Officer Wu Yul Lee sebelumnya memegang 8.500.000 saham menjadi 11.800.000. Wakil Ketua Robbie Mondong sebelumnya memegang 1.107.000 saham untuk 5.107.000 saham. Direktur Helmi Fahruddin sebelumnya memegang 482.951 saham dengan total 2.482.951 saham. Direktur Dodi Vijajanto sebelumnya memiliki 1.000.088 saham, dibandingkan 2.000.088 saham. Direktur Henry Sawall sebelumnya memegang 200.000 saham hingga 1.600.000 saham.

Saham BBKP ditutup 57 saham menguat 1,79% pada perdagangan Jumat (12/7/2024), menurut data RTI. Pada tahun ini, indeks saham BBKP tercatat anjlok 28,75%.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan Canal WA