Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan Asuransi Umum PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. atau Tugu Insurance memperkirakan premi dari segmen asuransi properti sebesar Rp 1,8 triliun per Juni 2024. Angka tersebut meningkat signifikan hingga 119% YoY (YoY/YoY). 

Direktur Penjualan Tugu Insurance Ery Widiatmoko mengatakan, jumlah pendapatan yang dihasilkan dari sektor asuransi properti berhasil melampaui target perseroan. Ia menambahkan, hingga akhir tahun, perseroan yakin premi asuransi properti akan terus tumbuh. 

“Pada akhir tahun 2024, Tugu Insurance menargetkan premi asuransi properti sebesar 7,5% per tahun,” kata Ery kepada Bisnis, Kamis (1/8/2024). 

Untuk mencapai tujuan tersebut, Ery mengatakan Tugu Insurance mempunyai banyak strategi, yakni terus meningkatkan kegiatan usaha di banyak sektor dan masuk ke usaha informal dengan membangun saluran distribusi baru dan berbeda.

Selain itu, Tugu Insurance juga terus menghadirkan berbagai produk yang kompetitif agar dapat diterima dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Secara keseluruhan, Ery mengatakan tren pasar properti di Indonesia diprediksi akan terus tumbuh hingga akhir tahun 2024, namun kenaikan suku bunga tentunya akan mempengaruhi harga properti.

Namun berdasarkan informasi dari industri asuransi umum, kenaikan suku bunga ini dinilai tidak akan berdampak langsung pada sektor asuransi properti karena akan terjadi penyesuaian tarif akibat kenaikan suku bunga.

Terkait klaim asuransi properti, CTO Tugu Insurance Sudarlin mengatakan klaim asuransi properti yang dibayarkan hingga Juni 2024 mencapai Rp177 miliar atau meningkat 6% dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Peningkatan tersebut ia kaitkan dengan perkembangan bisnis perseroan. 

Selain itu, peningkatan klaim bahkan lebih kecil dibandingkan kenaikan premi asuransi properti milik Tugu Insurance yang mencapai 119%, kata Sudarlin.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel