Bisnis.com, Jakarta – Timnas Portugal diunggulkan untuk memenangi laga babak 16 besar Euro 2024 melawan Slovenia di Frankfurt Arena, Selasa (7/2/2024) pukul 02.00 WIB.

Meski kalah 0-2 dari Georgia di laga terakhir, Portugal yang berada di peringkat 6 masih sangat kuat, karena kekalahan Georgia lebih disebabkan oleh taktik Roberto Martinez yang mencapai babak 16 besar dengan pemain yang sehat.

Kekalahan melawan Georgia tidak sepenuhnya mencerminkan kekuatan Selecao yang masuk 16 besar dengan status juara grup.

“Representanka” peringkat ke-57, julukan timnas Slovenia, memainkan tiga pertandingan di grup dan lolos sebagai salah satu dari empat tim yang berada di peringkat tiga besar.

Jika diukur kekuatan tim asuhan Roberto Martinez dan Matias Keck dalam tiga laga terakhir, Portugal berada di peringkat atas Slovenia. 

Jika Slovenia total melakukan 86 serangan yang menghasilkan 25 peluang, 7 di antaranya tepat sasaran, Cristiano Ronaldo melakukan 213 serangan yang menghasilkan 54 peluang, 16 di antaranya tepat sasaran. Alhasil, keluaran gol Portugal melebihi 5 gol Slovenia menjadi 2 gol.

Portugal hampir pasti akan menjadi yang paling menekan dalam pertandingan kesembilan dari 16 pertandingan Piala Eropa bagi Portugal dan yang pertama bagi Slovenia.

Laga ini kemungkinan besar akan berjalan berat sebelah, apalagi Portugal mengembalikan sembilan pemain starter yang diistirahatkan saat melawan Georgia.

Roberto Martinez tidak menggunakan kuartet pertahanan utamanya yang terdiri dari Nuno Mendes, Pepe, Ruben Diaz dan Joao Cancelo untuk Portugal di laga terakhir penyisihan grup yang sudah berakhir imbang. Dia juga tidak memasukkan jenderal lini tengah Vitinia dan duo playmaker Bruno Fernandes dan Bernardo Silva.

Namun Selecao patut mengetahui bahwa Slovenia juga menggunakan formasi yang mirip dengan Georgia, meski Bruno Fernandes dan kawan-kawan kerap kesulitan menghadapi tim yang bertahan penuh dan menunggu peluang serangan balik.

Saat mengalahkan Portugal, Georgia bertahan sangat ketat dengan menurunkan tiga bek tengah dan dua bek sayap.

Gaya permainan seperti ini membuat pasukan Roberto Martinez kehilangan gaya karena tidak mampu menemukan ruang bagus untuk menembak ke gawang lawan.

Selecao sebenarnya menghadapi tim seperti itu saat menghadapi Republik Ceko pada laga pertamanya di Euro 2024.

Portugal kemudian dibuat bekerja keras oleh Ceko yang juga menurunkan tiga bek tengah, untuk menang dari tertinggal 0-1 menjadi 2-1 berkat gol bunuh diri Ceko dan bangkit dari ketertinggalan 0-1 dua menit kemudian di babak kedua. Menit ke-90 berkat gol di waktu normal. selesai

Artinya Portugal nyaris kalah dari Ceko. Ironisnya, Slovenia juga merupakan tim yang kuat dalam bertahan dan fokus seperti Republik Ceko, yang kerap membuat frustasi tim penyerang seperti Portugal.

Ironisnya lagi, Portugal sendiri menjadi korban gaya bertahan Slovenia pada laga persahabatan 27 Maret 2024. 

Mengandalkan pertahanan solid dan sabar menunggu momen melakukan serangan balik, Slovenia mengalahkan Portugal 2-0 untuk mengakhiri 12 pertandingan tak terkalahkan Selecao sejak Martinez mengambil alih.

Faktanya, Portugal menguasai hampir 75 persen penguasaan bola saat itu. Namun seperti halnya Georgia, Slovenia tidak tahu bagaimana menghadapi pertahanan lima bek lawan ketika mereka melancarkan serangan balik cepat.

Slovenia tak segan-segan kembali menerapkan formula tersebut untuk menghalangi Portugal meraih trofi Piala Eropa keduanya setelah edisi 2016.

Sayangnya Portugal tak punya referensi lain untuk dijadikan bahan kajian menghadapi Slovenia karena kedua tim belum pernah bertemu selain laga persahabatan pada 27 Maret lalu.

Portugal sedikit dibutakan oleh lawannya, meski yakin lawannya akan bermain bertahan dan menunggu kesempatan melancarkan serangan balik. Terkait hal itu, pemain seperti Bruno Fernandes meminta Portugal melakukan pendekatan dan formula berbeda saat menghadapi Slovenia.

Dalam pertandingan sepenting ini, Roberto Martinez akan mendapat hukuman di Portugal jika ia diturunkan saat Georgia kalah.

Lebih lanjut, Martinez sengaja menurunkan tim lapis kedua melawan Georgia, mengistirahatkan para pemain kunci yang lelah tidak hanya dari dua pertandingan pertama Euro 2024 tetapi juga akibat padatnya jadwal di klubnya.

Martinez ingin menurunkan tim kuat yang terdiri dari pemain-pemain top selama eliminasi.

Oleh karena itu, seluruh pemain kunci termasuk Bruno Fernandes, Bernardo Silva, Ruben Diaz, Pepe, Vitinha, dan Diogo Costa akan kembali diturunkan sebagai starter dalam formasi 4-2-3-1 secara bersamaan. Raphael Leo, yang terkena penumpukan kartu, juga dapat diputar ulang.

Penyerang Cristiano Ronaldo, yang dipertahankan sebagai starter melawan Georgia, dan gelandang tengah Joa Palinha juga kembali masuk starting lineup untuk menghentikan Slovenia. 

Slovenia sendiri akan mengandalkan Andraj Sporer dan Benjamin Cesko sebagai ujung tombak serangan, meski belum mencetak gol, mereka menjadi sumber peluang bagi tim Reprezentanka sekaligus menjadi sumber kekhawatiran lawannya.

Mereka bermain dengan formasi 4-4-2 yang masih menjadi pilihan pelatih Matias Keck.

Dalam pola permainan tersebut, Timi Max Elsnik dan Adam Gnezda Serin kembali melindungi ruang mesin lini tengah Slovenia.

Namun Keck tak bisa meninggalkan bek kiri Eric Janza yang terkena tumpukan kartu. Juri Balkovec dapat menggantikan Janza jika absen. Dia akan menjadi lawan bek kanan Zan Karnicnik.

Pasangan ini akan mengapit dua kiper, Jaka Bijol dan Vanja Drkusic, untuk melindungi kiper veteran Jan Oblak yang akan terlalu sibuk menangkis serangan Portugal.

Pemenang pertandingan ini akan bertemu Prancis atau Belgia di perempat final. Prediksi Hasil Portugal vs Slovenia 2 Juli :

Portugal vs Slovenia skor 2-0

Portugal vs Slovenia skor 2-1

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel