Bisnis.com, Jakarta – Nilai tukar rupiah diperkirakan bertahan pada level Rp15.900 per dolar AS dengan beberapa kemungkinan kebijakan suku bunga dari Federal Reserve (Federal Fund Rate/FFR) dan Bank Indonesia (BI Rate). tahun

Pada akhir perdagangan Kamis (13/6/2024), rupee menguat 24,5 poin atau 0,15% ke Rp16.270 per dolar AS. Indeks dolar AS naik 0,12% menjadi 104,775.

Sebelumnya, pada Rabu (12/6/2024), rupiah melemah 4 poin atau 0,02% menjadi 16.295 terhadap dolar AS. Hal ini menandakan rupee masih berada di level terendah sejak April 2020 atau 4 tahun terakhir akibat pandemi Covid-19.

Kepala Ekonom Bank Permata Joshua Pardede memproyeksikan nilai tukar rupee antara Rp15.900 – Rp16.300 per dolar AS pada akhir tahun 2024. Meski demikian, Joshua tetap mempertahankan prediksinya bahwa BI akan mempertahankan BI rate di level 6,25% hingga akhir. tahun 2024.

“Seiring dengan perkiraan penurunan FFR pada bulan Desember, kami yakin ruang penurunan BI rate akan berlanjut hingga tahun 2025,” kata Joshua kepada Bisnis, Kamis (13/6/2024). 

Selain itu, Josua melihat Bank Indonesia kesulitan menjaga stabilitas dengan menjaga eksposur positif terhadap instrumen keuangan lokal Indonesia, sehingga BI akan menurunkan suku bunga setelah The Fed menurunkan FFR terlebih dahulu. 

Joshua menjelaskan, jika perekonomian AS tetap berjalan sesuai janji The Fed, maka menurut perkiraan baru, tingkat FFR yang sesuai adalah 5,25% pada akhir tahun ini, 4,25% pada akhir tahun 2025, dan 3,25% pada akhir tahun 2026. Seiring dengan perubahan perekonomian, analisis arah kebijakan The Fed yang benar disesuaikan untuk mencapai tujuan stabilitas harga.

Sebelumnya pasar menganggap The Fed bersikap hawkish, sehingga mengurangi dampak data CPI AS terhadap Indeks Dolar AS. Mata uang dunia menguat terhadap dolar AS merespons komentar rilis CPI AS, menjelang pengumuman hasil rapat FOMC bulan Juni. 

Namun pasca keluarnya pengumuman hasil rapat FOMC, investor menilai sikap The Fed saat ini lebih hawkish dibandingkan perkiraan sebelumnya. Namun, ekspektasi investor terhadap penurunan suku bunga hingga tahun 2024 belum mengalami perubahan yang signifikan. 

“Ekspektasi kami pada bulan Desember nanti The Fed akan menurunkan FFR sebesar 25bps sehingga berada pada kisaran 5,00% – 5,25%,” lanjutnya.

Senada, Ekonom Mirae Asset Securitas Rulli Arya Visnubroto memproyeksikan nilai tukar rupiah dari Rp15.800 menjadi Rp15.900 per dolar AS, menyusul kemungkinan penurunan suku bunga dari The Fed dan Bank Indonesia. 

“Menurut pandangan kami, masih ada kemungkinan FFR turun dua kali dan berdampak positif terhadap rupee. Jika FFR dipangkas 50 bps dengan asumsi rupee menguat, maka BI rate bisa turun. . 50 bps menjadi 5,75%,” kata Rully kepada Bisnis, Kamis (13/6/2024). 

Bahkan, selain dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga rupee, juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pembayaran dividen dan imbal hasil serta masuknya periode haji.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel