Bisnis.com, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap AS adalah Pada perdagangan pekan depan, dolar diperkirakan tidak berubah pada Senin (11/11/2024), namun IDR akan ditutup menguat pada kisaran Rp 15.600-15.690 sejalan dengan sentimen suku bunga The Fed.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (8/11), rupee menguat 0,43% atau 68 poin hingga diperdagangkan pada Rp 15.672 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau turun 0,01% dan turun menjadi 104,5.
Menurut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, sejumlah emosi mempengaruhi pergerakan rupiah pada perdagangan akhir pekan lalu. Dari luar negeri, rupee mendapat sentimen positif dari penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin dari 4,5% menjadi 4,75%.
Ketua Fed Jerome Powell mengalihkan perhatiannya ke Amerika Serikat
Kendati demikian, masih terdapat komentar negatif terhadap kemenangan Donald Trump di Amerika Serikat. dia. Kompetisi pemilihan presiden. Sebab, kebijakan Trump ke depan dinilai lebih proteksionis.
Dari dalam negeri, kemenangan Trump diperkirakan akan mengkhawatirkan perekonomian negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia menilai sebaiknya menunggu dampak Trump yang bisa berujung pada berlanjutnya perang dagang dan kebijakan penguatan AS.
Selain itu, pemerintah hendaknya memberikan prioritas pada program-program yang sejalan dengan prinsip kehati-hatian fiskal. Rencana pengurangan dan redistribusi subsidi BBM merupakan langkah tepat. Selain itu, pemerintah juga harus mengantisipasi membanjirnya produk impor ke Indonesia, khususnya dari Tiongkok. Selain itu, eksportir dalam negeri juga harus didorong.
Sejalan dengan beberapa sentimen tersebut, Ibrahim memproyeksikan rupiah diperkirakan akan bergejolak pada perdagangan Senin (11/11/2024) pekan depan, namun ada kemungkinan penutupan menguat pada kisaran Rp 15.600 – Rp 15.690. . Itu adalah Amerika Serikat. dolar.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA