Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan arahan Presiden Prabowo Subianto agar pemberantasan perjudian online harus ditanggapi dengan serius. Prabowo meminta tak boleh ada pihak yang bersekongkol melindungi perjudian online.
“Dalam rapat kabinet hari ini, Presiden Prabowo memerintahkan tidak ada konspirasi atau pembelaan terhadap anggota parlemen,” kata Meutya seperti dikutip, Kamis (7/11/2024).
Mantan Ketua Komisi I DPR ini mengatakan, upaya penghentian perjudian internet akan terus dilakukan hingga permasalahan tersebut selesai sepenuhnya.
Presiden juga menegaskan, perjudian online merupakan permasalahan yang tersebar luas sehingga memerlukan peran serta berbagai pihak untuk benar-benar menyelesaikannya.
Untuk mengakhiri hal tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan telah membentuk Departemen Khusus untuk menangani masalah perjudian internet.
“Perjuangan melawan perjudian online adalah upaya jangka panjang, bukan tugas sementara. Presiden menegaskan, masyarakat kecil seringkali menjadi korban, oleh karena itu pemerintah harus memberikan perhatian khusus, kata Meutya.
Sebelumnya, Meutya Hafid menekankan pemberantasan perjudian online di Indonesia harus terus dilakukan
Sementara itu, Presiden baru Indonesia, Prabowo Subianto, melantik Meutya Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Teknologi baru-baru ini di Istana Negara, Senin (21/10/2024).
Meuty mengatakan, selain mengakhiri perjudian online, permasalahan pinjaman online ilegal dan internet ramah anak akan menjadi prioritas Komdigi.
Hal penting itu, kata Meutya, merupakan perintah yang diterimanya selama menjadi Ketua Komisi 1 DPR RI yang berada di bawah Komdigi.
“Perang melawan judi online, pinjaman online ilegal karena saya perempuan, saya tidak tambah dua, saya juga tambahkan bagaimana internet ramah anak,” kata Meutya di kantornya, Senin (21/2). . 10/2024).
Pusat Pelaporan dan Analisis Keuangan (PPATK) mengungkap prevalensi kecanduan judi online berdasarkan jumlah pengeluaran untuk perjudian.
Hal itu diungkapkan Pimpinan PPATK Ivan Yustiavandana dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi III DPR hari ini, Rabu (6/11/2024). Ivan pertama kali menjelaskan kepada Komisi Hukum DPR tentang cara pengolahan keuangan yang dilakukan para pemain judi online.
Menurut Ivan, ada cara untuk meningkatkan porsi uang yang dibelanjakan untuk perjudian online di kalangan masyarakat. Ia mencontohkan, tren saat ini adalah para pemain judi online menghabiskan hingga 70% pendapatan sahnya untuk perjudian online.
“Dulu kalau orang dapat Rp1 juta, makanya keluar Rp100.000 [hingga] Rp200.000 untuk judol. Sekarang kalau judol keluar sekitar Rp900.000,” jelasnya di hadapan Komisi 3 DPR.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel