Bisnis.com, Jakarta – Presiden baru terpilih Prabowo Subianto menargetkan kontribusi sektor pariwisata terhadap produk domestik bruto (PDB) hingga 5 persen. 

Anggota TKN Prabowo – Dewan Pakar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Gibran Toufan Rahmadi menjelaskan, pertumbuhan kontribusi terhadap PDB optimistis dicapai dengan menjaga stok BUMN pariwisata yakni di bidang travel.

“Menurut saya dengan adanya kegiatan BUMN dan BUMN Pariwisata kontribusi ini bisa tercapai, Insya Allah saya kira bisa kembali ke 5%. Di Jakarta, Jumat (27/9/2024) pada Era Baru Pariwisata: Pasca – Acara Revitalisasi Covid, “Kami upayakan” ujarnya.

Taufan menegaskan, tujuannya adalah mengembalikan kinerja sektor pariwisata pasca Covid-19. Pada tahun I 2017 – 2019, kontribusi pariwisata terhadap PDB Indonesia mencapai 5,2 persen.

Namun kondisinya terus menurun, sektor pariwisata menyumbang 4% terhadap PDB selama pandemi (2019 – 2021). Sedangkan pada tahun 2021 – 2023, kontribusi PDB sektor ini diproyeksikan semakin menurun menjadi 3,8%.

Apalagi perekonomian setidaknya bisa percaya diri setelah pergantian pemerintahan, semua keamanan jelas, perekonomian sudah tahu rencana, strukturnya, yang akan mempercepat sektor pariwisata beroperasi lebih baik, katanya. Dia menjelaskan.

Sebelumnya, Kementerian Perencanaan Pembangunan (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPENAS) mematok target kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun pertama Prabowo-Gibran sebesar 4,6%. 

Selain itu, pemerintah meningkatkan nilai devisa pariwisata sebesar $22,10 miliar. Sasaran tersebut tertuang dalam rancangan pertama rencana kerja pemerintah (RKP) tahun 2025.  

“Pada tahun 2025, kontribusi pariwisata terhadap produk domestik bruto direncanakan meningkat menjadi 4,6%, dan nilai devisa pariwisata meningkat menjadi 22,10 miliar dolar,” ujarnya, Selasa (23/4/2010). 

Senada, Bappenas berharap kinerja sektor pariwisata pada tahun 2025 menjadi faktor pendorong terpenting pemulihan perjalanan internasional.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan The Watch Channel