Bisnis.com, Jakarta – Penurunan harga nikel akan berdampak berbeda bagi para penambang, antara lain Antam (ANTM), Vale Indonesia (INCO), dan Merdeka Copper Gold (MDKA).
Hal ini sesuai dengan jenis produk yang dihasilkan ketiga tambang nikel tersebut. Pada Senin (29/7/2024), kontrak nikel tenor 3 bulan diperdagangkan sebanyak 15.794 metrik ton di London Metal Exchange (LME), naik 4,87% year-to-date (YtD).
Harga nikel LME mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar $21.600 per ton pada Mei 2024. Reli harga nikel menyentuh 21% YtD dari Mei hingga Juni 2024, ketika kelebihan pasokan diperkirakan akan mengendalikan harga.