Bisnis.com, JAKARTA – Produsen baterai kendaraan listrik Ceria Group telah menandatangani Perjanjian Pembelian Sertifikat Energi Terbarukan (REC) dan Perjanjian Kredit Penggunaan Lahan pembangkit listrik Inter Temporal Kapasitas (ITC) dengan PT Perusahaan Perusahaan Perusahaan Perusahaan EL Negara (Persero) atau PLN.
CEO Ceria Group Derian Sakmiwata menjelaskan, kesepakatan antara REC dan ITC dilakukan untuk menjamin produksi nikel yang bersih dengan proses pyrometallurgy yang menghasilkan feronikel dengan kandungan nikel 22%, nickel matte converter menghasilkan nikel lebih tinggi dari 73% dan proses hidrometalurgi. yang membentuk endapan hidroksida campuran (MHP).
Ceria Group merupakan salah satu produsen baterai kendaraan listrik terkemuka dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan kilang yang berlokasi di Volo, Kolaka, Sulawesi Tenggara.
“Penggunaan sertifikat REC Ceria akan meningkat secara bertahap dari 80.000 unit pada tahun 2024 menjadi 2,2 juta unit pada tahun 2030,” kata Derian dalam siaran pers, Selasa (21/5/2024).
Pada saat yang sama, Ceria Group bersama PLN memperbarui Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTl) dengan total kapasitas 414 MW atau sekitar 352 megawatt watt (MW).
Perubahan tersebut merupakan perbaikan terkait aspek teknis dan administrasi PJBTL yang ditandatangani pada tahun 2018. Peralatan elektronik tersebut mulai didistribusikan secara bertahap pada pertengahan tahun ini.
PLN akan menyediakan energi terbarukan melalui Barge Mounted Power Plant (BMPP) atau pembangkit listrik tenaga gas terapung berkapasitas 2 x 60 MW dengan dermaga dan utilitas di kawasan Seria yang akan dibangun oleh mitra PLN, Indonesia Power.
“BMPP bertenaga gas ini akan terkoneksi dengan gardu induk smelter PLN Kolaka untuk menjaga keandalan listrik smelter tersebut,” kata Derian.
Dikatakannya, pihaknya juga berkomitmen mendukung PLN dalam penyediaan lahan untuk pembangunan pembangkit listrik di Provinsi Seria dengan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) 200 MW dan PLN Batam, dengan target kedepannya akan semakin meningkat. kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU).
“Pemanfaatan listrik dari PLN yang merupakan green energy menunjukkan tidak adanya jejak karbon dari batu bara untuk produksi listrik pada proses produksi smelter Seria,” ujarnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel