Bisnis.com, JAKARTA – Analis merekomendasikan penggunaan sejumlah saham negara. Hal tersebut menjadi katalis rencana BUMN menaikkan target dividen tahun 2025.

Menteri BUMN Eric Tokhir pada Senin (2/9/2024) mengatakan dalam rapat kerja dengan Banggar Komisi VI Korea Utara, badan anggaran mengusulkan target pembagian keuntungan sebesar Rp 90 triliun pada tahun depan. Nilai tersebut meningkat 4,85% dibandingkan simpanan tahun 2024 yang sebesar Rp 85,84 triliun.

Pembayaran dividen juga melebihi target dalam pencatatan keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Dalam program ini, pendapatan kekayaan negara yang dipisahkan dari dividen BUMN sebesar $86 triliun.

Reza Priyambada, penasihat investasi Reliance Sekuritas, mengatakan kenaikan dividen akan seiring dengan peningkatan profitabilitas BUMN.

“Dividen ini diharapkan bisa mendongkrak profitabilitas BUMN. Ini tentu menjadi sentimen positif bagi pemegang saham BUMN,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (3/9/2024). ) 

Meski demikian, Reza mengatakan pelaku pasar sadar bahwa laba terbesar BUMN tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Misalnya saja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang akan meraih laba bersih sebesar 60,4 triliun pada tahun ini

Berikutnya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Laba Bersih Rp 55,1 Triliun Perusahaan Tambang Negara MIND ID 27,5 Triliun Indonesia PT Telkom (Persero) Tbk (TLKM) Dibayar Rp 24,5 Triliun

“Kalau emiten BUMN ada BBRI, BMRI dan TLKM tiga besar. “Pelaku pasar bisa mempertimbangkan ketiga saham ini. Tapi mereka juga harus melihat volume perdagangan saham-saham tersebut pada jam pasar,” kata Riza.

Mirae Asset Senior Investment Information Sekuritas Nafan Aji Gusta juga menyampaikan secara terpisah, jika The Fed atau Federal Reserve mempertimbangkan penurunan suku bunga pada September 2024, hal ini berpotensi meningkatkan volatilitas di pasar ekuitas.

Berdasarkan asumsi tersebut, Mirae Asset Sekuritas telah mengeluarkan rekomendasi Beli pada saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan target harga 1.525 per saham. Sedangkan PT Bukit Azam TBK (PTBA) mendapat rekomendasi Hold Buy adalah Rp 2960.

Rekomendasi beli juga diberikan kepada pemegang saham bank nasional seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (harga tiket Rp 5775, BBRI Rp 5400, BMRI Rp 7800, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) Rp 3000 per saham

IDXBUMN20 melemah 0,79% ke 405,91 pada perdagangan Selasa (9/3). Penurunan ini seiring dengan laju IHSG yang melemah 1,01% ke 7.616.

Namun data terminal Bloomberg menunjukkan IDXBUMN20 mampu mencatatkan kenaikan sebesar 5,33% antara 1 hingga 30 Agustus 2024. Pertumbuhan tersebut didukung oleh BMRI, BBRI, BBNI, TLKM, ANTM, BBTN dan SMGR

 

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Segala keputusan investasi ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan. timbul dari keputusan investasi pembaca

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.