Bisnis.com, NUSA DUA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka Joint Leader’s Session High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnership (HLF MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 di Nusa Dua, Bali, Senin. (1/9/2024).
Dalam pidato pembukaannya, Presiden Jokowi menekankan tujuan kerja sama untuk menciptakan perubahan positif di dunia yang penuh tantangan global.
Itu sebabnya Jokowi mengemukakan empat poin strategi untuk mencapai pembangunan yang lebih adil bagi Indonesia dan Afrika.
Berikut petikan selengkapnya pidato Presiden Jokowi pada Joint Leadership Session ke-2 IAF dan HLP MLF 2024:
Sesepuh, kepala negara, kepala organisasi internasional dan delegasi terhormat, selamat datang di Bali, Indonesia. Terima kasih telah menghadiri Forum Kemitraan Multi-Pemangku Kepentingan Tingkat Tinggi dan Forum Indonesia-Afrika Kedua
Kita semua ingin melakukan perubahan positif di dunia yang penuh tantangan, baik tantangan terkait pelemahan ekonomi, pengangguran dan inflasi yang belum membaik, maupun ketegangan geopolitik yang masih berlangsung hingga menyebabkan banyak kematian dan mengganggu rantai pasok global.
Namun sayang, solidaritas internasional justru menurun di saat-saat seperti ini. Semangat multilateralisme semakin tumbuh dan fragmentasi semakin meningkat. Dan yang terakhir adalah negara-negara berkembang yang paling terkena dampaknya.
Jutaan orang di negara berkembang mengalami permasalahan terbesar, padahal hanya tinggal enam tahun lagi hingga tahun 2030 dan baru 17% target SDG yang tercapai.
Oleh karena itu, kita memerlukan arah dan visi baru, kita memerlukan strategi baru, kita memerlukan langkah-langkah taktis baru untuk mewujudkan pembangunan yang lebih adil dan inklusif bagi negara-negara berkembang.
Untuk itu, saya ingin menyoroti empat poin:
Pertama, pencapaian target SDG harus tetap menjadi fokus utama pembangunan global, sejalan dengan prioritas pembangunan nasional dan regional, termasuk Agenda 2063 untuk Afrika dan didukung oleh kemitraan multipihak.
Kedua, Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi global untuk membela kepentingan Global South serta menjadi jembatan dalam perjuangan kesetaraan, keadilan, dan solidaritas untuk mempercepat pencapaian SDGs.
Hal ini merupakan komitmen konsisten yang telah dilakukan Indonesia sejak Konferensi Asia Afrika 69 tahun lalu.
Ketiga, Indonesia siap bekerja sama dengan siapapun, khususnya dengan kawasan Afrika sebagai kunci agenda pembangunan global.
Hasil dari Kemitraan Afrika Indonesia sejauh ini sangat nyata, menghasilkan peningkatan pesat dalam volume perdagangan dan berbagai perjanjian perdagangan.
Faktanya, Indonesia Africa Forum tahun ini mencatat transaksi bisnis senilai USD 3,5 miliar, hampir enam kali lipat dibandingkan IAF pertama pada tahun 2018.
Keempat, solidaritas global harus dihidupkan kembali untuk meningkatkan kerja sama Selatan-Selatan untuk meningkatkan kerja sama Utara-Selatan agar dapat saling melengkapi dan bekerja sama mengatasi tantangan global.
Dan dengan semangat yang sama, tahun depan Indonesia akan menyelenggarakan Platinum Jubilee Konferensi Asean-Afrika dalam rangka memperingati 70 tahun KTT Asia-Afrika.
Kepada Anda, dengan ini saya umumkan pembukaan sesi Forum Kemitraan Multipartai Tingkat Tinggi Pemimpin Bersama dan Forum Indonesia-Afrika Kedua.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel