Bisnis.com, JAKARTA – Pemecatan 450 karyawan Tokopedia TikTok dikhawatirkan juga berdampak pada UKM lokal yang tergabung dalam e-commerce.

Presiden Direktur Smesco Wientor Rah Mada mengatakan dengan TikTok yang mengendalikan sebagian besar saham e-commerce Tokopedia, raksasa teknologi Tiongkok ini memiliki kendali besar atas operasi dan kebijakan Tokopedia.

Menurutnya, pemecatan massal pegawai Tokopedia yang terjadi seminggu setelah rapat umum pemegang saham (RUPS) dan enam bulan setelah Tokopedia diakuisisi oleh TikTok, merupakan pertanda bahwa TikTok – yang notabene merupakan raksasa teknologi asal China. – kini berkuasa di Tokopedia. 

Keikutsertaan TikTok bagi pekerja lokal dan UKM dipertanyakan Badan Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM).

Jelas sekali tidak mendukung hal-hal lokal, baik pekerja maupun produk UMKM lokal, kata Wientor kepada Bisnis, Selasa (18/6/2024).

Ia berharap Tokopedia melalui Shop Tokopedia terus mendukung UKM. Pasalnya, sebelumnya, lanjut Wientor, Tokopedia dikenal sebagai platform e-commerce yang menaungi UKM dan produk lokal.

Menurutnya, kampanye pembelian lokal yang digalakkan selama ini belum sepenuhnya dihasilkan di Tanah Air. 

“Sangat disayangkan jika Tokopedia setelah menjadi perusahaan asing [TikTok] kehilangan jiwanya,” tutupnya.

Wientor juga mengatakan Tokopedia atau Toko Tokopedia merupakan platform e-commerce digital, dimana beberapa pekerjaan dapat dilakukan dari jarak jauh, termasuk dari China.

Dengan kondisi tersebut, menurut Wientor, tenaga kerja lokal yang dipecat bisa digantikan oleh tenaga kerja asing asal China.

Pihak perusahaan mencoba mengonfirmasinya ke Tokopedia. Hingga berita ini diturunkan, Tokopedia belum memberikan tanggapan apa pun. 

“Tenaga kerja asing yang menggantikan pekerjaan TKI tidak perlu hadir secara fisik di Indonesia. “Kelemahan kita adalah talenta digital yang kita punya belum bisa berkembang,” ujarnya. Waktu penghentian

Sementara itu, Momentum Works, sebuah perusahaan riset yang berbasis di Singapura, menyoroti motif di balik pemecatan 450 karyawan TikTok Shop atau Tokopedia di Indonesia pasca pemilihan presiden (Pilpres) yang dilakukan TikTok.

Diketahui, pemilihan presiden Indonesia akan digelar pada 14 Februari 2024. Empat bulan setelah pemilihan presiden, TikTok memutuskan untuk menata ulang Tokopedia. 

Pada hari Jumat, 14 Juni 2024, TikTok mengumumkan penghentian entitas gabungannya TikTok Shop dan Tokopedia di Indonesia. Laporan Bloomberg menyebutkan PHK tersebut dilakukan terhadap 450 orang atau sekitar 9% dari total karyawan TikTok dan Tokopedia.

CEO dan pendiri Momentum Works, Jianggan Li, mengatakan analisis mereka pada Desember 2023 yang bertajuk “Pemenang & Pecundang di Balik Kesepakatan TikTok-GOTO” menempatkan pekerja Tokopedia dalam kategori “tidak begitu jelas”.

Li juga menyoroti momentum TikTok memilih memecat pegawai Toko Tokopedia usai pemilu presiden dan menjelang pelantikan kabinet baru pada Oktober 2024.

“Waktu pengunduran diri yang hampir tepat di pertengahan pemilu presiden [Februari 2024] dan pelantikan kabinet baru [Oktober] juga menarik [untuk ditelusuri],” imbuhnya.

Menurutnya, ByteDance sebagai induk dari TiktTok dikenal sebagai perusahaan teknologi berbasis data yang dapat merekayasa faktor produksi, termasuk karyawan dan sistemnya untuk memaksimalkan efisiensi bisnis.

Kegiatan ini bisa dilakukan kapan saja, karena perusahaan sudah terbiasa melakukan restrukturisasi.

“Restrukturisasi semacam ini biasa terjadi di perusahaan-perusahaan mereka di Tiongkok, dan apakah hal ini dapat secara efektif disesuaikan dengan lingkungan kerja di Indonesia adalah sesuatu yang menarik untuk dilihat,” kata Li.

Ia pun tak memungkiri bahwa TikTok Shop kini memiliki produk dan sistem yang jauh lebih canggih dan efisien dibandingkan Tokopedia. Namun menurutnya, hal itu tidak sepenuhnya salah Tokopedia.

Sebelumnya, Corporate Affairs Director Tokopedia dan ShopTokopedia Nuraini Razak menjelaskan, pihaknya telah menemukan beberapa area yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Ia pun tak menampik kabar yang beredar beberapa hari terakhir terkait PHK tersebut.

“Pasca merger TikTok dan Tokopedia, kami mengidentifikasi beberapa hal yang perlu diperkuat secara organisasi dan menyelaraskan tim kami agar sesuai dengan tujuan perusahaan,” kata Nuraini, Jumat (14/6/2024).

Alhasil, Nuraini menyatakan pihaknya harus melakukan penyesuaian termasuk melakukan PHK agar perusahaan bisa terus berkembang.

Oleh karena itu, kami harus melakukan penyesuaian yang diperlukan pada struktur organisasi sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk terus berkembang, tambahnya.

Lebih lanjut, Nuraini mengucapkan terima kasih kepada tim TikTok dan Tokopedia atas kontribusi dan komitmennya selama masa merger. “Kami akan terus mendukung mereka selama masa transisi ini,” ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel