Bisnis.com, JAKARTA – Petronas Indonesia mencatat produksi migas sebesar 25.000 barel setara minyak per hari (BOEPD) pada kuartal II tahun ini. 

Vice President Production Operation Petronas Indonesia Wimbuh Nawa Nugroho mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi industri hulu migas Indonesia melalui pengembangan bisnis berkelanjutan.

Komitmen tersebut diwujudkan dengan perpanjangan kontrak bagi hasil WC Ketapang di utara Pulau Madura. Dengan perpanjangan tersebut, Petronas dapat terus beroperasi hingga tahun 2048. Petronas juga baru-baru ini menandatangani produksi. subkontrak untuk Bobara WC, lepas pantai Papua Barat,” kata Wimbuh dalam siaran persnya, Kamis /8/2024. 

Wimbuh mengatakan Petronas juga saat ini menjadi mitra kerja untuk lima kontrak bagi hasil yang berlokasi di lepas pantai Sumatera, Laut Natuna, Jawa Timur, dan Indonesia Timur.

Wimbuh menambahkan, penandatanganan kontrak bagi hasil WC Bobara ini merupakan tonggak penting bagi Petronas Indonesia dalam memperluas operasinya hingga wilayah Indonesia Timur, menyusul penandatanganan kontrak bagi hasil WC Masela yang berlokasi di perairan Indonesia. . Laut Arafura pada tahun 2023.

Saat ini Petronas Indonesia sedang fokus pada pengembangan lapangan Hidayah yang terletak di wilayah operasi Madura Utara II. 

“Kami berharap tahap pengembangan Hidayah dapat berjalan sesuai jadwal yaitu beroperasi pada tahun 2027 dengan estimasi produksi sebesar 19.000 BOPD (barel minyak per hari),” kata Wimbuh. 

“Kami selalu mendukung tujuan pemerintah dalam mencapai ketahanan energi dengan mencapai target produksi yang ditetapkan dan kami juga berkomitmen untuk memastikan pasokan energi yang andal melalui proyek-proyek pembangunan,” lanjutnya.

Pada acara yang sama, Kepala Komunikasi SKK Migas Nyimas F. Rikani mengapresiasi pencapaian signifikan Petronas Indonesia di industri migas nasional. 

“Petronas Indonesia telah menjadi salah satu pemain kunci di sektor ini selama puluhan tahun dan telah memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan energi nasional,” ujarnya.

Nyimas melanjutkan, dengan diperpanjangnya kontrak bagi hasil Piala Dunia Ketapang, pihaknya berharap Petronas Indonesia dapat terus menjamin keberlangsungan produksi energi yang dibutuhkan masyarakat. 

“Sejak produksi pertama di WK pada tahun 2015, Petronas menjadi salah satu kontributor besar dalam memenuhi kebutuhan energi di Jawa Timur,” ujarnya.

Menurut Nyimas, SKK Migas sebagai salah satu produsen gas terbesar di Jawa Timur terus mendorong Petronas Indonesia untuk lebih giat mengembangkan dan mencari cadangan baru untuk memenuhi kebutuhan gas konsumen Jawa Barat.

“Kita ketahui bersama bahwa produksi gas bumi di Jawa Timur saat ini belum bisa terserap seluruhnya, sehingga kita berharap dengan selesainya pembangunan pipa gas Cirebon-Semarang, Petronas Indonesia dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan gas wilayah barat Indonesia. untuk menyediakan. . ” dia berkata.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel