Bisnis.com, Jakarta – Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) yang bersiap melaksanakan repatriasi migran harus kembali ke pangkalan (RTB) karena ada masalah teknis pada salah satu mesinnya.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, return to base terjadi pada penerbangan GA-6239 rute Solo-Jeddah yang menggunakan pesawat Airbus 330-300. Irfan mengatakan, pesawat tersebut merupakan bagian dari pesawat carteran yang siap mengoperasikan penerbangan haji 1445 H/2024.

Ia mengatakan, maskapai tersebut merupakan yang pertama mengoperasikan penerbangan haji selama repatriasi dari Jeddah. Dijelaskannya, penerbangan tersebut memiliki 14 awak, 11 awak dan 3 awak, serta tidak ada penumpang kecuali awak yang bertugas.

Dia menjelaskan, penerbangan dari Solo tersebut dilakukan setelah melalui prosedur pemeriksaan penerbangan dari pihak maskapai dan pihak terkait. Sesaat setelah lepas landas, pilot-in-command (PIC) melihat sinyal peringatan yang menunjukkan bahwa salah satu mesin pesawat perlu diperiksa, sehingga PIC segera mengambil keputusan untuk melakukan prosedur RTB di Solo.

“Permasalahan RTB tersebut merupakan permasalahan teknis pada salah satu mesin pesawat sehingga harus dilakukan pengecekan ulang dan mengikuti prosedur perawatan,” jelas Irfan dalam keterangan resminya, Rabu (3 Maret 2024).

Ia melanjutkan, pesawat bernomor registrasi T7-MMM kembali ke Bandara Adi Sumarmo Solo pada pukul 21.07 waktu setempat. Pada saat yang sama, kru melakukan prosedur evakuasi sesuai dengan langkah-langkah keselamatan yang diperlukan.

Selain itu, Garuda Indonesia juga menyiapkan pesawat pengganti jika terjadi kecelakaan. Pesawat pengganti tersebut telah menyelesaikan serangkaian prosedur pemeriksaan kesehatan dan kembali ke Jeddah pada Rabu (7/3/2024) dini hari.

Irfan menambahkan, Garuda Indonesia telah bekerja sama dengan otoritas penerbangan terkait untuk mempersiapkan langkah penanganan pesawat selanjutnya, termasuk prosedur penarikan pesawat ke pangkalan, sehingga permasalahan RTB tidak mengganggu operasional.

Selain itu, perseroan telah menyesuaikan prosedur grounding pesawat yang akan melakukan penerbangan haji sekembalinya dari Jeddah.

Lihat berita dan cerita lainnya di Google Berita dan Saluran WA