Bisnis.com, Jakarta – Perwakilan beberapa negara Uni Eropa pada Rabu (25/9) bertemu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Irlanga Hartartu beserta jajarannya di Kantor Koordinator Kementerian Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Jakarta Pusat. /2024).

Kedua pihak membahas Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU-CEPA).

Irlanga didampingi oleh Deputi Koordinator Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Perekonomian Eddie Pambodi, Diplomasi Ekonomi Kementerian Luar Negeri Dineddin Vahiudi, dan Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Jatmiko Brice Witaksono. . . .

Usai pertemuan, Jatmiko menyampaikan telah terjadi kemajuan dalam perundingan IEU-CEPA. Menurut dia, baik Indonesia maupun Uni Eropa ingin mengakhiri perjanjian dagang tersebut secepatnya.

“Awalnya kami mendengar langsung dari perwakilan UE di Jakarta bahwa UE juga berada pada posisi yang sama untuk menyelesaikan perundingan IEU-CEPA dengan Indonesia,” kata Jatemiko dalam konferensi pers di Kantor Badan Koordinasi. Tentang Ekonomi, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2024).

Meski sudah banyak kesepakatan yang dicapai, ia juga mengakui ada beberapa hal yang masih dibicarakan kedua belah pihak. Oleh karena itu, mereka masih mencari satu poin yang bisa memuaskan semua orang.

Saat dipastikan penyebab konflik, Jatemiko enggan membeberkan detailnya. Ia hanya menegaskan, Uni Eropa masih menolak beberapa kebijakan pemerintah Indonesia.

“Jadi ini adalah sebuah proses [yang masih berlaku], sebuah proses yang merupakan hak kami. Tapi dia [UE] menginginkan lebih banyak bantuan di bidang ini, dia tidak bisa. UE meminta hal-hal penting, tapi kami tidak bisa.”

Pada saat yang sama, ia mengatakan pemerintah ingin menyelesaikan perundingan IEU-CEPA pada bulan ini. Sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) lengser pada 20 Oktober, Djatmiko melanjutkan: Setidaknya.

“Kenapa? Karena kita melihat perjanjian ini bukan sesuatu yang disepakati lalu, maka akan terus seperti itu. Jadi bisa dimunculkan, dikembangkan, diperluas, diperdalam dari waktu ke waktu. Itu mungkin saja.” .

Sementara itu, Airlangga sebelumnya mengungkapkan, kesepakatan mengenai isi IEU-CEPA memang telah tercapai antara Indonesia dan Uni Eropa. Namun, hubungan ini telah berubah karena UE kini memiliki pemerintahan baru.

Mantan Ketua Partai Golkar itu mengatakan, meski perundingan mengalami kesulitan, pemerintah masih berupaya menyelesaikan perjanjian IEU-CEPA. Menurut dia, Uni Eropa ingin melakukan negosiasi ulang terhadap tiga isu.

Airlangga menjelaskan pada Rakornas P2DD di Kabupaten Tanah Abang bahwa: “Mereka ingin permasalahan di Indonesia segera selesai, kemudian mereka masih ngotot harga tinggi, dan masih ngotot pajak digital. Jakarta Pusat, Senin (23/9/2018). /2024).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel