Bisnis.com, Jakarta – Intuit, perusahaan software asal Amerika, mengumumkan akan memberhentikan sekitar 1.800 karyawan atau 10% dari tenaga kerjanya. Perusahaan tampaknya fokus pada persiapan pajak yang didukung AI dan produk keuangan lainnya.

Intuit, yang telah melakukan investasi besar dalam menyediakan alat akuntansi dan persiapan pajak yang didukung AI, akan menutup dua kantornya di Edmonton, Kanada, dan Boise, Idaho.

CEO Sasan Goodarzi mengatakan Intuit akan mempekerjakan 1.800 orang baru setelah PHK, sebagian besar di bidang teknik, produk, dan layanan pelanggan. 

Perusahaan yang sahamnya anjlok 3,6% ini tidak memberikan jadwal perekrutan karyawan baru.

“Kami percaya melakukan transisi dari posisi yang kuat ini adalah langkah yang tepat, dan kami melihat rencana perekrutan tambahan setelah PHK sebagai tanda bahwa Intuit tetap optimis terhadap prospek pertumbuhannya, terutama untuk usaha kecil dan Credit Karma,” analis di kata Evercore ISI. . Kirk Materne, kutipan Reuters, Kamis (7/11/2024). 

PHK Intuit akan menambah daftar PHK karyawan di perusahaan teknologi. 

Perusahaan teknologi, termasuk startup, terus melakukan PHK hingga kuartal pertama tahun 2024. Meski kondisi perekonomian lebih baik dibandingkan tahun 2023, beberapa perusahaan besar seperti Google, Microsoft, Pixar, Mozilla, dan TikTok terus melakukan PHK.

Menurut TechCrunch, Senin (4 April 2024), tantangan utama yang dihadapi industri teknologi saat ini adalah mengelola tren PHK yang mungkin berlanjut sejak tahun lalu. 

Berdasarkan data Layoffs.fyi, total PHK pada tahun 2023 akan berdampak pada 262.735 pekerja, meningkat 59% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Meskipun tahun 2024 tidak akan mencapai puncak pemotongan seperti yang terjadi pada kuartal pertama tahun lalu, namun hal ini masih akan dimulai dengan tantangan yang signifikan. Berikut jumlah pegawai yang diberhentikan pada periode Januari 2023 hingga Maret 2024

Januari 2023: 89.554 pekerja di-PHK. 

Februari 2023: 40.021 pekerja diberhentikan. 

Maret 2023: 37.823 pekerja di-PHK.

April 2023: 20.014 pekerja diberhentikan.

Mei 2023: 14.928 pekerja di-PHK.

Juni 2023: 10.958 pekerja di-PHK.

Juli 2023: 10.589 pekerja di-PHK.

Agustus 2023: 9.545 pekerja di-PHK.

September 2023: 4.632 pekerja di-PHK.

Oktober 2023: 7.331 pekerja di-PHK.

November 2023: 6.956 pekerja di-PHK.

Desember 2023: 7.159 pekerja di-PHK.

Januari 2024: 19.350 pekerja diberhentikan.

Februari 2024: 15.589 pekerja di-PHK.

Maret 2024: 7.322 pekerja di-PHK

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel