Bisnis.com, JAKARTA – PT Perum Perumnas telah mengajukan usulan penyertaan modal masyarakat (PMN) nonmoneter untuk tahun anggaran 2024 senilai Rp1,1 triliun.

Ketua Pelaksana Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro mengatakan, PMN nonmoneter tersebut berupa Barang Milik Negara (BMN) atas nama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang terdiri atas tanah seluas satu areal. 9,56 hektar (Ha).

“BMN terdiri dari 7 bidang subjek dan 3 rumah susun dengan nilai hasil penilaian nilai wajar DJKN sebesar Rp 1,1 triliun,” kata Budi dalam rapat dengar pendapat bersama (RDP) dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (7/2/2024 d. ).

Diakui Budi, dengan suntikan PMN, pihaknya mampu menandatangani jumlah ketimpangan kepemilikan rumah atau kekurangan rumah sebanyak 13.037 unit dan mengoptimalkan BMN dengan kontribusi pajak hingga Rp 900 miliar.

Tak hanya itu, masyarakat juga dikabarkan merasakan manfaat dari tambahan PMN 2024. Salah satunya adalah terbukanya lapangan kerja. Dimana sektor konstruksi dan pertanahan akan membutuhkan tenaga kerja sebanyak 30 orang.

Setelahnya, sektor ekonomi pariwisata akan menyerap 500 tenaga kerja, sektor ekonomi transportasi 3.000 tenaga kerja, sektor ekonomi digital 300 tenaga kerja, dan sektor ekonomi formal dan informal sebanyak 3.000 tenaga kerja. 

Sementara itu, Perumnas mengemukakan latar belakang penerapan PMN cashless pada TA 2024 adalah untuk memperbaiki struktur permodalan perseroan yang belakangan ini melemah akibat pandemi Covid-19. Budi berharap dengan suntikan PMN, Perumnas bisa lebih mudah mendapatkan pembiayaan dari perbankan.

“Kami masih membutuhkan dukungan pemerintah untuk memperbaiki parameter keuangan kami, terutama terkait cakupan regulasi perbankan. “Jadi kita bisa melakukan pendekatan pembiayaan perbankan dengan baik terkait DER [debt-to-debt ratio atau rasio utang] kita yang masih cukup tinggi,” tutupnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA