Bisnis.com, IDRAMAYU – Pemerintah Provinsi Indramayu menginginkan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menyiapkan lahan pengganti dampak kegiatan eksplorasi.
Pejabat Indramayu, Nina Agustina, mengatakan tekanan ini merupakan bagian dari upaya memastikan Indramayu tetap menjadi keranjang pangan negara.
Saat ini luas lahan sawah di Indramayu seluas 112.965,84 hektar dan luas lahan budidaya pangan berkelanjutan (LP2B) kurang lebih 84.684 hektar.
Sesuai aturan, kata Nina, LP2B yang akan diuji sebaiknya diganti dengan membuat sawah baru sebanyak tiga kali luas yang digunakan.
“Kami minta agar Pertamina segera mengetahuinya, tidak hanya mengubah areal tanam padi saja, tapi membangun berbagai infrastruktur yang dibutuhkan di persawahan, tujuannya agar produksi padi tidak berkurang, diharapkan bisa. malah meningkat,” kata Nina, Selasa (18/6/2024).
Nina mengatakan, PHE juga harus memperbaiki beberapa jalan yang lalu lintasnya padat, terutama jalan pertanian.
Selain itu, PHE juga wajib memperbaiki atau menghilangkan Situ Bolang sebagai sumber penyimpan air bagi petani.
“Dalam jangka pendek bisa dengan air tanah atau sumur bor. Tapi untuk jangka panjang sumber air irigasi Situ Bolang harus normal,” kata Nina.
Direktur PHE Chalid Said Salim mengatakan, lokasi eksplorasi Pertamina di Kabupaten Indramayu telah didirikan di tujuh wilayah. Luas lahan pertanian yang terkena dampak kegiatan ini kurang lebih 26,9 hektar.
Menurut Chalid, Pertamina siap mengakuisisi lahan alternatif seluas 114,85 hektare di Desa Jatisura, Kecamatan Cikedung.
“Lahan yang akan diubah adalah sawah tadah hujan yang hanya menghasilkan satu kali saja. “Kita memperbaiki sawah dengan teknologi irigasi dengan memperbaiki sistem irigasi dan jalan pertanian juga,” kata Chalid.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA