Bisnis.com, Batam — PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melanjutkan pengujian rekahan dan aliran hidrokarbon di sumur Grammo DET-1 di blok Rokan pada bulan ini.

Uji coba tersebut dilakukan setelah perseroan menyelesaikan pengeboran sumur minyak dan gas inkonvensional (MNK) Gulamo DET-1 dan Kelok DET-1 pada semester pertama tahun ini.​​

Rudy Arifianto, Sekretaris Perusahaan PHR VK Rokan, mengatakan perseroan sedang mengevaluasi data log dan inti batuan hasil pengeboran dua sumur.​​

Tahap selanjutnya adalah uji rekahan dan aliran hidrokarbon di sumur Grammo DET-1 yang diharapkan dapat dimulai pada Juli 2024, kata Rudy.

Rudi menambahkan, berdasarkan kajian potensi MNC ini, akan disusun rencana program tambahan.​​

“Eksplorasi MNC membuka peluang pengembangan MNC dan diharapkan dapat meningkatkan produksi migas dalam negeri,” ujarnya.​​

MNC merupakan minyak dan gas yang diperoleh dari reservoir yang terbentuk dengan permeabilitas rendah. ​

Perbedaan utama antara hidrokarbon konvensional dan nonkonvensional adalah hidrokarbon konvensional terbentuk di batuan sumber dan bermigrasi ke batuan penyimpan (reservoir), sedangkan hidrokarbon nonkonvensional terbentuk dan disimpan di dalam batuan. ​

Oleh karena itu, hidrokarbon inkonvensional tidak memerlukan struktur perangkap seperti hidrokarbon konvensional. Selain itu, hidrokarbon nonkonvensional terperangkap dalam batuan dengan porositas dan permeabilitas yang sangat rendah sehingga memerlukan teknologi canggih untuk eksploitasinya.

Berdasarkan hasil kajian US Energy Information Administration (EIA) pada tahun 2013, potensi cadangan MNK di lima cekungan Indonesia berjumlah 303 triliun kaki kubik (Tcf) atau 234 miliar barel minyak. (BBO) masing-masing.​

Salah satu potensi sumber daya MNK terletak di Cekungan Sumatera Tengah, dan Wilayah Kerja (WK) Lokhang yang dioperasikan oleh Pertamina Hulu Lokhang (PHR) merupakan bagian dari cekungan tersebut.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan potensi MNC di blok Lokan sebesar 1,28 miliar yen. Perhitungan ini dapat mengurangi impor minyak dalam negeri jika dimonetisasi secara optimal.​​

Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mitra EOG Resources asal Amerika tengah melakukan evaluasi keekonomian proyek minyak dan gas inkonvensional (MNK) di lapangan Lokan.​​

Wakil Direktur SKK Migas Cinta Damaianti mengatakan kajian keekonomian akan ditentukan melalui uji rekahan dan uji aliran hidrokarbon pada sumur Gramo DET-1.​​

“Saat ini kami berencana melakukan rekahan yang akan menentukan perekonomian. Jika hasil pengeboran positif, MNK akan kembali tidak hanya dengan hasilnya, tetapi juga dengan data ekonomi yang diperlukan,” kata Shinta, Kamis (4/7). Hal itu diungkapkannya saat kami bertemu di Batam. 2024).

Sementara itu, Shinta mengatakan lembaganya juga telah bekerja sama dengan otoritas setempat untuk mendukung kegiatan pengujian guna mempersiapkan kebutuhan air dan pasir.​​

Menurut dia, pasokan air di wilayah pertambangan Lokan tidak ada kendala. Sementara itu, PHR bekerja sama dengan Badan Geologi menyiapkan pasir untuk program tersebut.​

“PHR dan Survei Geologi menyelidiki pasir di kawasan tersebut dan mengirimkan 10 sampel terbaik ke Amerika Serikat untuk diuji sehingga nantinya dapat mendukung penghancuran,” ujarnya.​​

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan VA Channel