Bisnis.com, JAKARTA – Selama 40 tahun, Indonesia melalui anak perusahaan Pertamina Patra Niaga yakni Pertamina International Timor S.A (PITSA) telah memenuhi kebutuhan energi Timor Leste. 

PITSA merupakan salah satu dari sembilan anak perusahaan PT Pertamina Patra Niaga yang beroperasi sebagai unit bisnis regional di Timor Leste pada tahun 2015. 

Saat ini pemegang saham PITSA memiliki 50% PT Pertamina Patra Niaga, 45% PT Pertamina Retail, dan 5% mitra lokal Timor Leste 4-Concorcio Timor Progresso (4-CTP). 

Melayani kebutuhan kendaraan dan bahan bakar jet, LPG, pelumas dan petrokimia, PITSA hadir untuk menjamin energi di wilayah Timor Leste.

Untuk menjamin keberlangsungan usaha dan aspek keselamatan PITSA, Direksi PT Pertamina Patra Niaga melakukan tinjauan manajemen terhadap unit operasional PITSA di Dili, Timor Leste.

“Pertamina telah melayani kebutuhan energi Timor Leste sejak Terminal BBM Dili dibangun pada tahun 1984. Termasuk masa transisi,” kata Komisaris Utama Pertamina Patra Niaga Ego Syahrial saat meninjau pabrik PITSA yang beroperasi di Timor Leste, dikutip dalam siaran pers. pada hari Selasa. . (23/7/2024). 

Ego mengatakan, pasokan energi antara lain BBM, LPG, jetfuel, dan petrokimia seperti aspal untuk pembangunan jalan, dalam kondisi baik. 

Kata Ego, “termasuk aspek keamanan kerja bagi pekerja Pertamina dan PITSA.” 

Melalui PITSA, Pertamina Patra Niaga menjalankan operasi distribusi minyak Pertamax (RON 92), Pertadiesel, Avtur, madu, dan produk petrokimia. 

Saat ini, PITSA mengoperasikan stasiun pengisian bahan bakar di Dili, stasiun pengisian bahan bakar di Bebora, stasiun pengisian bahan bakar di Becora, stasiun pengisian bahan bakar di Metiaut, Airport Depot & Into Plane Service (ADIPS) Comoro dan stasiun besar kapal tanker LPG (SPBE) di Tibar, dengan pasokan dari divisi Pertamina yang mengoperasikan Patra Niaga di Indonesia seperti Surabaya, Kupang dan Atapupu dan divisi perdagangan di Singapura adalah Pertamina International Marketing & Distribution (PIMD) Pte. Ltd. 

Rata-rata distribusi BBM Pertamina di Timor Leste sebesar 5.854 kiloliter (KL) per bulan. Saat ini LPG mencapai 28 metrik ton (MT) per bulan dan penyaluran ke fasilitas Avtur sebanyak 140 KL per bulan.  Untuk produk minyak, penyalurannya mencapai 11 KL per bulan.

“Setelah dilakukan analisa, perseroan mengapresiasi hasil kinerja Semester I tahun 2024. Dengan kinerja yang baik ini diharapkan PITSA dapat menjadi indikator bantuan Pertamina Patra Niaga dan dapat terus meningkatkan perdagangan dan mengembangkan pasar di Timor Leste,” imbuhnya.

Saat itu, Ego dan Direksi Pertamina Patra Niaga juga mengucapkan terima kasih kepada para pekerja di bandara, SPBU, dan SPBU. Serta menekankan pentingnya mengedepankan aspek keselamatan atau Health, Safety, Security & Environment (HSSE) dalam kehidupan dan budaya sehari-hari karyawan di PITSA. Ini termasuk memeriksa peralatan dan fasilitas serta melakukan simulasi darurat. 

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan, Pertamina Patra Niaga dan anak perusahaan terus memperluas produk BBM dan BBM, termasuk stasiun operasi dan pelabuhan di Tanah Air.

“Seiring menjalankan bisnis komersial, Sub Holding Pertamina terus berupaya untuk melakukan ekspansi dan go global. Hal ini dilakukan dengan membuka peluang pengenalan produk-produk Pertamina dalam melakukan perdagangan luar negeri,” kata Heppy.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA