Bisnis.com, Jakarta – Entitas Grup BUMN Pertamina, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) melakukan belanja modal sebesar USD 137,50 juta atau sekitar Rp 2,21 triliun (kurs Rp 16.095) pada kuartal I 2024.
Jolfi Hadi, Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy, mengatakan pada kuartal I 2024, penerimaan modal sekitar 25% dari total US$550 juta atau setara Rp 8,85 triliun.
“Capex pada kuartal I 2024 sebagian besar untuk pengembangan bisnis,” kata Jolfi kepada Bisnis, Selasa (28/5/2024).
Jolfi mengatakan proyek pengembangan usaha merupakan sumber pendapatan di masa depan, seperti pengembangan kawasan baru seperti LMB Unit 2, Lahendong 7 dan 8, Hululais 1 dan 2, serta pengembangan kawasan baru Way Ratai yang bekerja sama dengan Chevron. . bekerja sama.
Jolfi menambahkan, PGEO berencana menghasilkan belanja modal sekitar $550 juta pada tahun 2024 atau sekitar 8,85 triliun. Hingga 86% investasi akan dialokasikan untuk pengembangan bisnis. Sedangkan sisanya untuk pengembangan non-usaha yaitu pemeliharaan.
Perkembangan lainnya, pada kuartal I-2024, PGEO melaporkan pendapatan sebesar $103,32 juta dan laba bersih sebesar $47,51 juta. Kinerja tersebut meningkat dibandingkan pendapatan sebesar $102,62 juta dan laba bersih sebesar $46,97 juta pada periode yang sama tahun 2023.
“Selanjutnya, PGE mampu menjaga margin laba bersih pada level yang sangat tinggi yakni 45,74% berkat keunggulan operasional yang mendorong efisiensi sekaligus mempertahankan tren profitabilitas yang tinggi,” kata Jolfi.
Dari sisi produksi, PGEO mencatat pertumbuhan yang kuat dengan peningkatan produksi di Lahendong, Ulubelu, Lumut Balai dan Karaha Yoi. Terjadi peningkatan di Unit Lahandong sebesar 3,25%, Unit Ulubelu sebesar 11%, Unit Lumut Balai sebesar 1,12%, dan Unit Karaha sebesar 0,19%.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel