Bisnis.com, JAKARTA – Badan Informasi Energi AS (EIA) menyatakan pertumbuhan permintaan minyak mentah secara global dan Amerika tidak akan sesuai dengan perkiraan pada tahun 2025 seiring dengan menurunnya aktivitas ekonomi di Tiongkok dan Amerika Utara.
Mengutip Reuters, Rabu (10/9/2024), dalam laporannya EIA menyebutkan permintaan minyak global diperkirakan tumbuh 1,2 juta barel per hari menjadi 104,3 juta barel per hari pada tahun depan. Angka ini sekitar 300.000 barel per hari lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Permintaan akan mencapai sekitar 103,1 juta barel per hari tahun ini, turun 20.000 barel per hari dari perkiraan sebelumnya, tulis EIA.
Penurunan perkiraan tersebut mencerminkan penurunan impor dan aktivitas penyulingan di Tiongkok, konsumen minyak mentah terbesar di pasar internasional. Penurunan perkiraan untuk tahun depan disebabkan oleh kekhawatiran terhadap penurunan produksi dan pertumbuhan produktivitas di Amerika Serikat dan Kanada, kata badan tersebut.
EIA memperkirakan permintaan minyak AS akan meningkat menjadi 20,5 juta barel per hari (bph) tahun depan, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 20,6 juta barel per hari. Perkiraan permintaan AS pada tahun 2024 tetap tidak berubah pada angka 20,3 juta barel per hari, menurut laporan EIA.
Para pemain utama di pasar minyak global tahun ini berbeda pendapat mengenai perkiraan pertumbuhan permintaan akibat ketegangan di Tiongkok dan perkiraan kecepatan transisi ke sumber energi lain.
Badan Energi Internasional, yang berbasis di Paris, memperkirakan permintaan minyak akan tumbuh sebesar 950.000 barel per hari tahun depan, sementara perkiraan terbaru dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) melonjak sebesar 1. 74 juta barel per hari. .
Ketiganya juga masih jauh dari perkiraan pertumbuhan permintaan pada tahun 2024, karena tahun ini tinggal beberapa bulan lagi.
EIA memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak global akan mencapai 940.000 barel per hari pada tahun 2024, IEA memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak global sebesar 900.000 barel per hari, sementara OPEC memperkirakan pertumbuhan sebesar 2 juta barel per hari.
Sementara itu, EIA menyebutkan produksi minyak AS akan tumbuh ke rekor terendah pada tahun 2024 dan 2025. AS, yang saat ini merupakan produsen minyak terbesar di dunia, diperkirakan akan memproduksi 13,22 juta barel per hari pada tahun ini, di bawah perkiraan sebelumnya sebesar 13,25 juta barel. per hari, kata EIA.
Produksi minyak AS pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 13,54 juta barel per hari, sekitar 1% lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 13,67 juta barel per hari, kata EIA.
EIA juga menurunkan perkiraan harga minyak. Mereka memperkirakan minyak mentah AS rata-rata berada di kisaran $76,91 per barel pada tahun 2024, turun 2,4% dari perkiraan sebelumnya, sementara harga Brent diperkirakan rata-rata $80,89 per barel tahun ini, turun 2,4% di bawah perkiraan sebelumnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel