Bisnis.com, Jakarta — Total pengiriman atau ekspor luar negeri yang dilakukan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengalami penurunan seiring dengan perlambatan perekonomian yang berdampak pada negara tujuan.

Ekspor pabrik Daihatsu berjumlah 9.018 unit pada Mei 2024, turun 23,4% dari 11.768 unit pada Mei 2023, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo.

Direktur Pemasaran dan Perencanaan Perusahaan dan Komunikasi PT Astra Daihatsu Motor Sri Agung Handayan mengatakan, perlambatan ekonomi global yang masih terjadi juga mempengaruhi kondisi di beberapa negara tujuan. Hal inilah yang menyebabkan turunnya angka ekspor. 

“Pada dasarnya kami berusaha memenuhi kebutuhan negara pengekspor. Kami berharap situasi ini bisa diperbaiki pada akhir tahun,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (2/7/2024).

Sementara itu, pabrik Daihatsu melaporkan ekspor sebanyak 44.109 unit pada Januari-Mei 2024, turun 36,9% dari 69.898 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Beberapa tujuan ekspor pabrik Daihatsu adalah Filipina sebanyak 1.955 unit, Peru 2.056 unit, Chile 1.592 unit, Meksiko 5.934 unit, Arab Saudi 3.618 unit, dan Vietnam 3.042 unit.

Antara Januari hingga Mei 2024, sebanyak 167 kendaraan Gran Max dikirim dari pabrik Daihatsu. Lalu kendaraan Toyota sebanyak 43.942 unit.

Daihatsu juga tetap optimistis angka ekspor akan terus menunjukkan pertumbuhan hingga tahun 2024 atau setidaknya sama dengan tahun 2023. Sementara itu, ekspor kendaraan utuh (completely built vehicle/CBU) dari pabrik Daihatsu akan mencapai 157.511 unit sepanjang tahun 2023.

Sementara dari sisi produksi, pabrik Daihatsu memproduksi 70.420 unit kendaraan pada periode Januari-Mei 2024, turun 12,4% dari 80.393 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Dari sisi penjualan grosir, kendaraan Daihatsu terkirim ke jaringan diler sebanyak 70.467 unit pada Januari-Mei 2024, turun 13,1% dari 81.128 unit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel