Bisnis.com, Jakarta – Mantan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah periode 2003-2008 mendapat penugasan baru sebagai CEO PT Perusahaan Perusahaan Perusahaan Perusahaan ELARANG Negara (Persero) atau PLN (Comut).

Menurut catatan dunia usaha, Burhanuddin menyelesaikan gelar sarjana pertanian di Universitas Padjajaran Bandung pada tahun 1974. Ia kemudian lulus dari jurusan ekonomi. di bidang Ekonomi, Michigan State University, AS pada tahun 1984. 

Beliau memulai karirnya pada tahun 1981 di Bank Indonesia pada bidang penelitian kredit dan ekonomi serta statistik, kemudian sebagai manajer bank. Beliau juga bekerja sebagai anggota staf tetap di Dana Moneter Internasional di Washington DC pada tahun 1989-1990 dan dilanjutkan sebagai Asisten Direktur Pelaksana di Dana Moneter Internasional dari tahun 1990-1993. 

Burhanuddin menjabat sebagai Kepala Departemen Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan Internasional hingga tahun 1995. Pada tahun yang sama, beliau diangkat sebagai Wakil Direktur Luar Negeri selama 1 tahun, dan kemudian hingga tahun 1998 sebagai Wakil Direktur Riset Ekonomi dan Moneter. . 

Dalam Keputusan Presiden RI No. 218/M tahun 2000 2 Agustus 2000 setelah sebelumnya menjabat Direktur di Kementerian Luar Negeri. 

Setelah beberapa kali perjalanan, Burhanuddin Abdullah akhirnya diangkat menjadi Gubernur Bank Indonesia pada tahun 2003 hingga 2008.

Burhanuddin diangkat menjadi Rektor Organisasi Pengurus Koperasi Indonesia (ECOPIN) pada 14 September 2011 setelah dilantik menjadi Gubernur Bank Indonesia. Ia menggantikan Ruli Indrawan yang menjabat pada 2007 hingga 2011.

Burhanuddin memiliki pengalaman di dunia politik. Ia dikenal sebagai politikus Partai Gerindra dan dipercaya menjadi anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran. 

Terbaru, Menteri BUMN Eric Tohir menggantikan Agus Martowardojo dan mengangkat Burhanuddin Abdullah sebagai General Manager PLN.

Menurut Wakil Balitbang Demokrat Seri Nasution, perubahan pengurus utama tersebut antara lain menunjuk politikus Partai Demokrat Andy Arif sebagai direktur independen PLN.

“Iya betul. Andy Arif diangkat menjadi komisaris bersama Irjen Burhanuddin Abdullah menggantikan Pak Agus Martowardojo,” jelasnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan The Watch Channel