Bisnis.com, JAKARTA — SpaceX menurunkan harga hardware Starlink menjadi Rp 5,9 juta setelah masa promosi layanan internet satelit Elon Musk berakhir pada Senin (10/6/2024).

Merujuk situs resmi Starlink, dikutip Selasa (6/11/2024), harga perangkat yang ditawarkan Starlink berbeda dengan harga asli yang sebelumnya ditawarkan Rp 7,8 juta. Di sisi lain, harga perangkat Starlink senilai Rp 5,9 juta tidak memiliki batasan waktu tertentu seperti masa promosi sebelumnya.

Jadi hardware Starlink milik Elon Musk diturunkan hampir Rp 2 juta, dari Rp 7,8 juta menjadi Rp 5,9 juta.

“Internet cepat di mana pun Anda tinggal. Rp 5.900.000 untuk hardware dan Rp 750.000 per bulan untuk layanan,” tulis Starlink di situs resminya.

Namun tercatat biaya layanan Starlink masih Rp 750.000 per bulan untuk paket termurah atau untuk residensial (perumahan).

Jika melihat kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia, Starlink masih memberikan promosi terbatas untuk hardware senilai 1.150 Ringgit Malaysia atau sekitar Rp 3,97 juta hingga 14 Juni 2024.

Di Malaysia, harga awal perangkat Starlink adalah 2.300 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 7,94 jutaan. Sedangkan harga layanannya adalah 220 Ringgit Malaysia atau sekitar Rp 759.609.

Sebelumnya, perwakilan PT Starlink Services Indonesia membantah klaim Starlink mengenai penurunan harga penawaran layanan Internet di Indonesia. Starlink juga membantah menerima karpet merah dari pemerintah.

Tim kuasa hukum Starlink Indonesia Krishna Vesa mengatakan promosi yang ditawarkan Starlink adalah hal yang wajar. “Kesimpulan saya predatory pricing itu tidak ada dan tidak ada saat ini. Dan promosi yang dilakukan Starlink merupakan hal wajar yang diperbolehkan oleh undang-undang,” kata Krishna saat ditemui di Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) di Jakarta, Rabu (29 Mei 2024).

Krishna juga menegaskan, Starlink Services Indonesia tidak mendapat perlakuan khusus dari pemerintah. “Tidak ada karpet merah yang diberikan pemerintah kepada Starlink,” imbuhnya.

Senada, tim kuasa hukum Starlink Indonesia Verry Iskandar juga mengatakan Starlink hanya melakukan promosi yang batas waktunya 10 Juni 2024.

“Sama sekali tidak ada yang berkaitan dengan predatory pricing. Kami dengan tegas menyangkal bahwa hal itu tidak ada. Kampanye harga yang dilaksanakan juga ada batas waktunya,” jelasnya.

Ia juga menyatakan Starlink Indonesia siap bekerja sama dengan pihak mana pun untuk meningkatkan efisiensi dan layanan pelanggan. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel